Tangerang, CNN Indonesia -- Korosi atau karat pada mobil salah satu masalah yang tidak bisa didiamkan. Jika tidak diperbaiki, karat bisa menyebabkan bodi bolong.
Faktor utama yang menyebabkan terjadinya karat pada mobil adalah cuaca dan lingkungan. Pemicu utamanya adalah air hujan mengandung zat-zat negatif yang mampu mempercepat terjadinya karat.
Manajer Pemasaran PT Terang Parts Indonesia (pelapis anti karat merek Protera) Hendrik Susilo menyarankan kepada pemilik kendaraan rajinlah mencuci mobil dengan air bersih dan keringkan bodi mobil menggunakan lap bersih.
Selain itu, Hendrik menjelaskan bahwa hawa air laut yang terbawa angin ke darat juga bisa menjadi pemicu karat pada bodi mobil. Wajar jika pemilik mobil yang tinggal di wilayah pantai sering mendapatkan bodi mobilnya berkarat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hawa asin bisa jadi karat. Walau mobil itu kata produsen sudah dilapisi anti karat. Seperti saya bilang hawa di daerah Jakarta Utara hawanya cukup asin, jadi bisa membuat karat," kata Hendri saat ditemui di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018, Selasa (7/8).
Selain terkena hawa udara pantai, penyebab timbulnya karat pada mobil antara lain adalah kendaraan kerap melalui jalanan kotor dan tidak langsung dicuci.
"Biasanya sering lewat daerah kotor, atau pribadinya jarang banget cuci kolong mobilnya jadi kotoran yang menempel di bodi atau kolong," ucapnya.
Lebih lanjut, menurut dia karat sendiri adalah senyawa yang dapat menyebar ke bagian lain. Jadi, jika ada satu bagian yang berkarat, walau pun sudah dibetulkan sebelumnya, pastinya akan menyebar ke bagian lainnya.
"Jadi kalau perbaiki di satu sisi, maka akan merembet di sisi lain. Kami juga tidak bisa mendetaksi karena akan mulai dari bawah. Seperti penyakit manusia kanker, sudah sembuh tapi nanti balik lagi dan timbul di tempat lain," tutup Hendri.
(mik)