GIIAS 2018

Daihatsu Anggap Suzuki Gamang Soal Jimny

Rayhand Purnama | CNN Indonesia
Jumat, 10 Agu 2018 17:01 WIB
Daihatsu sebut sulit untuk menjual Jimny di Indonesia terkait harga, apalagi diproduksi lokal.
Suzuki Jimny generasi keempat mengundang rasa penasaran pengunjung GIIAS 2018. (CNN Indonesia/Muhammad Ikhsan)
Tangerang, CNN Indonesia -- "Kode keras" Suzuki ingin meluncurkan atau bahkan memproduksi lokal Jimny generasi keempat sudah beredar di Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2018. Usaha Suzuki yang rindu kenangan saat Jimny dijual pada 1970-an hingga 1990-an dan sesaat pada 2017 lalu di Indonesia mendapat tanggapan dari Daihatsu.

Meski dipandang generasi keempat Jimny 1.500cc yang sedang mejeng di GIIAS mendapat animo besar dari masyarakat, pihak Daihatsu masih ragu Jimny bakal dijual atau diproduksi di dalam negeri. Direktur Pemasaran Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra berpendapat Suzuki merasa gamang soal hal itu.

"Jimny itu saya bilang mereka itu mau masukin juga bingung. Misalnya masukin dari Jepang nih. Dari Jepang sampai sini bisa Rp500 juta dengan pajak," kata Amelia di BSD, Tangerang, Kamis (9/8).
Suzuki di Jepang saat ini menjual Jimny versi kei car dengan mesin 660cc. Ada tiga varian yang ditawarkan, yaitu XG, XL, dan XC. Semua varian menggunakan sistem gerak 4WD dengan rentang harga 1.458.000 yen (Rp190 juta) hingga 1.841.400 yen (Rp240 juta).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Suzuki di Jepang juga memproduksi versi lain Jimny, yakni Sierra yang sedikit lebih besar dengan fitur lebih lengkap. Jimny Sierra ditujukan untuk pasar global, termasuk Indonesia, dan akan dijual dengan nama hanya "Jimny".

Amelia menyampaikan mobil berstatus impor punya segmen terbatas. Hal itu tentu menjadi perhatian setiap produsen sebelum menjual produk di Indonesia.
Jika ingin menjual mobil impor secara utuh alias CBU (Completely Built Up), Amelia berujar produsen harus memastikan bahwa di negara tempat dijual memang memiliki pasar. Sedangkan untuk perakitan lokal, minimum satu model harus mampu diproduksi 2.000 unit sebulan. 

"Dibawa ke sini ada yang beli atau tidak. Dan kalau mau dibikin (produksi lokal) juga bingung. Pasarnya berapa besar sih, kalau mau produksi massal minimal itu 2.000 unit sebulan, kalau enggak ya berat," ungkapnya.

Taft dan Feroza
Mengamati situasi sulit Suzuki, pihak ADM mengaku belum tertarik untuk membangkitkan rival Jimny, Daihatsu Taft dan Feroza.

Daihatsu di Indonesia juga pernah menjual model mini SUV pada era 1970-an, yaitu Taft, yang kemudian disusul Feroza pada 1990-an. Dua model Daihatsu itu cukup dikenal pecinta mobil lawas di dalam negeri.
Taft diketahui hadir untuk pertama kali di Indonesia melalui model F10 dengan mesin 958cc pada 1976. Pengembangan atas mobil ini pun terus dilakukan hingga melahirkan banyak varian. Daihatsu memutuskan mengentikan penjualan Taft pada 2007 silam. Di beberapa negara, Taft juga dikenal dengan nama Wildcat, Scat, atau Rugger.

Sedangkan Feroza merupakan jip yang dijual ADM dengan perbedaan mesin dari Taft. Taft menggendong mesin diesel, sedangkan Feroza bermesin bensin. Feroza dijual Daihatsu antara 1993 sampai 1999. Feroza hanya tersedia dalam pilihan mesin karburator 1.600cc dan sistem penggerak 4X2 RWD (rear wheel drive). (fea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER