Tangerang, CNN Indonesia --
Rupa otomotif Indonesia ternyata masih memesona di mata para investor asing. Asosiasi pelaku industri otomotif dalam negeri, Gaikindo (Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia) mengaku ada beberapa merek otomotif yang antre menjadi anggota.
Keinginan prinsipal merek menjadi anggota Gaikindo bisa berarti tidak lama lagi bakal ada investasi otomotif baru di dalam negeri. Kecenderungannya, Gaikindo menerima anggota baru yang membawa modal berupa investasi untuk meramaikan industri otomotif dalam negeri.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi di Tangerang, Sabtu (11/8), mengakui sudah ada beberapa merek yang berusaha masuk menjadi anggota.
Dia tidak mau mengungkap nama, namun terindikasi berasal dari China dan Rusia. Walau sudah ada niat, Nangoi meyakini semua merek yang antre tidak ada yang menjadi anggota baru pada tahun ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setahu saya untuk sampai tahun ini belum ada. Tahun ini belum ada, saya yakin enggak ada. Tahun depan, masih ada potensi," ucap Nangoi.
Gaikindo yang cikal bakalnya dimulai pada 1969 dari peleburan Gabungan Agen Tunggal Kendaraan Bermotor Indonesia (Gakindo) dan Gabungan Asembling Automobile (GAM), sekarang sudah memiliki sekitar 40 anggota. Seluruh anggotanya terdiri dari Agen Pemegang Merek (APM), pemanufaktur, dan distributor.
Selama tiga tahun terakhir, jumlah keanggotaan Gaikindo naik-turun. Dua wakil China, SGMW Motor Indonesia (Wuling) dan Sokonindo Automobile (DFSK) menjadi anggota paling baru Gaikindo. Namun Gaikindo kehilangan Ford Motor Indonesia (FMI), Mercedes-Benz Indonesia, dan Kia Mobil Indonesia.
China dan Rusia
Pada bulan lalu, Sekretaris Jendral Gaikindo Kukuh Kumara mengungkap manufaktur truk asal Rusia, Kamaz, sedang studi untuk investasi di Indonesia. Gaikindo dikatakan sudah tiga kali bertemu pihak Kamaz membicarakan tentang hal itu.
Perkembangan perekonomian dan infrastruktur di Indonesia dianggap jadi pemicu. Sejak 2017 hingga semester satu 2018, penjualan sektor komersial menjadi andalan total penjualan nasional.
Selain Kamaz, manufaktur asal Rusia lainnya, GAZ (Gorkovsky Avtomobilny Zavod) dan Lada (merek milik AvtoVAZ), dikabarkan ingin mencicipi otomotif Indonesia. Sedangkan investor asal China yang diduga ingin masuk Indonesia adalah BYD Auto dan Foday Automobile.
"Ada indikasi, dari Rusia, dari China, masuk ke sini. Kami harapkan ada investasi," ujar Nangoi. (mik)