Jakarta, CNN Indonesia -- Saat ini, layanan menonton streaming sudah marak digunakan oleh para pengguna internet, termasuk di Indonesia. Layanan Over The Top (OTT) ini diramalkan bakal menggantikan peran televisi di masa yang akan datang.
Meski demikian, PT Link Net Tbk. sebagai penyedia layanan TV kabel dan broadband internet tidak melihat kehadiran OTT sebagai ancaman terhadap produk-produk yang ditawarkannya.
Deputy CMO PT Link Net Tbk. Santiwati Basuki mengatakan perusahaannya tidak melihat para penyedia layanan OTT sebagai pesaing dalam usaha. Sebaliknya, First Media memanfaatkan layanan OTT untuk menjadi pelengkap dari layanan mereka saat ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pasalnya, perusahaannya bekerja sama dengan sejumlah penyedia layanan OTT seperti HOOQ, Catchplay, dan HBO GO yang memungkinkan pengguna untuk menikmati konten melalui berbagai gawai yang mereka miliki.
"Kami bekerja sama dengan mereka, jadi konten OTT tersebut tidak hanya bisa dinikmati di platform mereka masing-masing, tetapi juga di smart TV kami. Jadi kami melihat hal ini bukan sebagai persaingan, melainkan pelengkap bagi tayangan di TV kami yang saat ini sudah ada," ujar Santi.
Santi menjelaskan, pihaknya telah melakukan studi internal terkait kebutuhan OTT pada masyarakat, khususnya keluarga-keluarga di Indonesia. Selain itu, First Media juga melakukan
focus group discussion (FGD) terhadap sejumlah responden.
Dalam FGD, para responden diberikan pilihan antara layanan paket internet saja, atau gabungan antara layanan internet dan TV kabel. Dari proses FGD, ternyata kebanyakan responden masih memilih paket gabungan dari layanan internet dan TV kabel.
Berdasarkan hasil tersebut, maka First Media menyimpulkan bahwa masyarakat Indonesia masih banyak yang ingin menikmati layanan TV kabel. Namun, kerja sama dengan para penyedia layanan OTT tetap dilakukan untuk menambah kualitas layanan.
(age)