Jakarta, CNN Indonesia -- Film, musik, bahkan video singkat buatan anak bangsa sebentar lagi bisa go-international. Wacana ini bukan hanya sekedar angan-angan, pasalnya layanan
video-on-demand Iflix menggelontorkan dana investasi sebesar Rp433 miliar sampai Rp722 miliar untuk mengembangkan konten lokal dalam dua tahun ke depan.
Nantinya konten-konten lokal ini akan didistribusikan secara online dalam bentuk
video-on-demand. CEO Iflix Mark Britt mengatakan dana tersebut merupakan investasi terbesar yang dilakukan oleh Iflix. Perusahaan layanan film
streaming ini memilih untuk mengalokasikan setengah dari total investasi Iflix ke Indonesia dibandingkan ke negara lain.
"Indonesia menjadi negara yang kami berikan investasi terbesar dari 27 negara di mana Iflix beroperasi. Setengah dari total investasi kami taruh di Indonesia. Kami pikir Indonesia memimpin sebagai salah satu pasar digital paling berkembang di seluruh dunia," kata Britt di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Rabu malam(25/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Britt kemudian menyinggung cara membuat ekosistem industri film berkualitas, yaitu konten berkualitas, pendanaan, dan pendistribusian. Iflix dalam hal ini berperan dalam pendanaan dan pendistribusian industri film.
Terkait konten berkualitas, Britt mengakui bahwa para sineas Indonesia sangat berkualitas dan kreatif.
"Kami mendukung dan bekerja sama dengan para pelaku kreatif muda berbakat di Indonesia dengan ide-ide segar untuk memberikan hiburan terbaik kepada para pengguna iflix. Soal distribusi kami menyediakan exposure yang tinggi agar konten Indonesia bisa diakses oleh penonton tanah air maupun di seluruh dunia," ujar Britt.
Dengan adanya konten lokal ini, Britt menargetkan Iflix bisa menjangkau 50 juta orang Indonesia dalam dua bulan ke depan. Ia mengatakan saat ini Iflix memiliki 10 juta pengguna di Indonesia.
Britt mengatakan secara realistis dari 50 juta tersebut sebanyak 15 juta sampai 20 juta pengguna menjadi pelanggan berbayar.
"Dalam tiga tahun terakhir, rata-rata orang menonton Iflix 2 kali dalam seminggu. Dan rata-rata mereka menonton sekitar dua jam. 85 persen di antaranya menggunakan ponsel pintar," ujar Britt.
Britt juga mendorong untuk para kreator film independen untuk mengajukan karyanya kepada Iflix. Britt menyadari banyak film independen di Indonesia yang kesulitan untuk melakukan pendistribusian maupun dana untuk membuat film.
"Siapapun yang punya konten lokal bisa ke kami. Kami beri wadah untuk kreator lokal untuk menyampaikan aspirasi kreativitasnya dalam bentuk konten. Saya baca ada tiga ratus ribu film independen di Indonesia. Kami akan berikan finansial dan bantu distribusi apabila konten tersebut berkualitas," kata Britt
Saat ini Iflix tersedia di Malaysia, Filipina, Thailand, Indonesia, Sri Lanka, Brunei Darussalam, Maladewa, Pakistan, Vietnam, Myanmar, Arab Saudi, Yordania, Irak, Kuwait, Bahrain, Lebanon, Mesir, Sudan, Kamboja, Nigeria, Kenya, Ghana, Nepal, Bangladesh, Zimbabwe, Maroko, Tanzania, dan Uganda.
(age)