Bandung, CNN Indonesia -- Sejumlah warga di RW 09, Kelurahan Sukaluyu, Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung memaksimalkan kotoran sapi hasil dari penyembelihan hewan kurban Iduadha yang diolah menjadi
biogas.
Ketua RW 09 Iwan Poernawan mengungkapkan, kotoran hewan kurban tidak dipungkiri dapat menjadi masalah apabila tidak diatasi dengan baik.
"Karena itu kita lakukan ujicoba sekarang. Semua kotoran hewan kurban dimasukkan ke biodigester," kata Iwan saat ditemui Rabu (22/8).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Alat yang digunakan warga untuk mengolah kotoran ternak menjadi biogas (CNN Indonesia/Huyogo) |
Iwan memaparkan, ia memanfaatkan kotoran hewan yang berasal dari belasan hewan kurban yang disiapkan untuk perayaan Iduladha.
"Kita punya 4 biodigester dengan kapasitas 15 kilogram. Sisanya dibagi ke bedeng bambu dan drum komposter," ujarnya.
Biodigester di lingkungan RW 09 disebar di empat titik. Masing-masing berada di lahan terbuka seperti taman lansia, lapangan bulu tangkis dan sekretariat RW.
"Jadi tadi begitu selesai proses penyembelihan langsung dibawa ke sini. Karena kita tahu media kotoran hewan paling bagus untuk menghasilkan biogas. Sedangkan limbah padatnya juga bagus untuk komposter," tuturnya.
Diakui Iwan, sebelumnya setiap ada penyembelihan hewan kurban, limbah biasa dibuang ke sungai. "Dulu semua limbahnya dibuang langsung ke bantaran Sungai Cikapayang. Tapi sekarang tidak lagi," ucapnya.
Iwan menjelaskan, satu unit biodigester bisa menghasilkan biogas yang bisa dimanfaatkan warga untuk memasak.
"Biogasnya bisa kita pakai untuk memasak dengan durasi dua jam. Sedangkan sisanya menghasilkan pupuk cair yang dapat digunakan untuk tanaman," ujarnya.
(hyg/eks)