Samsung Bakal Dahulukan Fitur Terbaru untuk Ponsel Mid-end

JNP | CNN Indonesia
Selasa, 04 Sep 2018 14:18 WIB
Samsung mengubah strategi bisnis dengan lebih dahulu memboyong fitur-fitur terbaru untuk ponsel di segmen menengah.
Samsung berencana mengubah strategi dengan memboyong fitur terbaru untuk ponsel segmen menengah. (Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma)
Jakarta, CNN Indonesia -- Samsung biasanya memboyong fitur terbaru terlebih dahulu untuk ponsel flagship seri S dan Note. Namun, Samsung dikabarkan mulai mengubah strategi demi mendekati generasi milenial.

CEO Kwon Oh-hyun mengatakan Samsung mencoba untuk melakukan pendekatan yang berbeda dengan menghadirkan fitur-fitur terbaru ke ponsel mid-end.

Pria yang kerap disapa DJ Koh ini mengatakan strategi ini dilakukan untuk menarik perhatian generasi milenial yang membutuhkan ponsel harga menengah dengan fitur premium terbaru. Koh bahkan mengatakan Samsung akan merilis ponsel mid-end lebih dari sekali dalam satu tahun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kami sangat berfokus pada generasi millennial yang tidak mampu membeli ponsel flagship. Tapi bagaimana saya dapat memberikan inovasi yang berarti bagi generasi millenial kami? Itulah alasan saya mencoba membedakan mid-end," kata Koh.

Demi mewujudkan perubahan strategi tersebut, perusahaan asal Korea Selatan ini dikabarkan sudah mengorganisir tim pengembangan dan perencanaan produk pada awal tahun ini.

"Dulu saya membawa teknologi baru dan diferensiasi ke flagship dan kemudian pindah ke mid-end. Tapi saya telah mengubah strategi saya dari tahun ini untuk membawa teknologi dan poin diferensiasi mulai dari ponsel mid-end," kata Koh kepada CNBC dalam wawancara eksklusif minggu lalu.

Ponsel mid-end Galaxy A adalah ponsel pertama yang akan mendapatkan keuntungan dari strategi Samsung yang terbaru ini. Menurut keterangan dari pihak Samsung seri Galaxy A teranyar, Galaxy A6 dipatok di angka Rp 3.799.000 dan Galaxy A6 Plus dipatok dengan harga Rp 4.899.000

Perubahan strategi ini ditempuh di tengah melesunya penjualan ponsel sebesar 20 persen dari tahun ke tahun pada kuartal kedua 2018. Ponsel flagship Galaxy S9 dinilai gagal memenuhi target penjualan.

Dalam kesempatan yang sama, pabrikan asal China seperti Huawei, Oppo, Vivo, dan Xiaomi menghadirkan perangkat dengan spesifikasi tinggi dengan harga yang lebih murah. Harga yang lebih murah ini memberi tekanan pada Samsung.

Samsung mencoba fokus ke beberapa pasar negara berkembang seperti India atau negara-negara di Asia Tenggara. Akan tetapi konsumen di negara-negara tersebut mengejar ponsel spesifikasi tinggi dengan harga murah. Dibandingkan dengan pasar di Amerika yang masih doyan ponsel flaghship, pasar di negara-negara Asia Tenggara dipandang sangat sensitif terkait harga. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER