Jakarta, CNN Indonesia -- Toyota Motor Corp berencana menarik kembali sekitar 1,03 juta mobil
hybrid.
Recall ini terkait masalah dengan kabel pada mesin yang dapat menimbulkan risiko kebakaran.
Setelah Kementerian Transportasi Jepang mengumumkan adanya penarikan di dalam negeri, Toyota menjelaskan bahwa pada kendaraan yang terkena dampak, kawat harness yang terhubung ke unit kontrol daya hibrid dapat bersentuhan dengan penutup pada titik sambungan.
Jika debu menumpuk pada kabel harness atau penutup, insulasi pada kabel seiring waktu dapat berkurang karena getaran kendaraan. Hal ini dapat menyebabkan korsleting listrik, yang bisa menghasilkan panas dan menimbulkan risiko kebakaran, kata Toyota dilansir
Reuters, Rabu (5/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Permasalahan ini berimbas pada kendaraan yang diproduksi di Jepang antara Juni 2015 sampai Mei 2018, termasuk versi plug-in hybrid Prius dan SUV
crossover C-HR yang dijual di Jepang, Eropa, Australia dan negara lainnya.
"Kira-kira setengah dari penarikan akan terjadi di Jepang," kata juru bicara Toyota, Jean-Yves Jault.
Dia mengatakan hanya model Prius yang akan ditarik di Amerika Serikat, di mana sekitar 192.000 kendaraan terkena dampak masalah tersebut.
Jault menambahkan bahwa masalah itu telah menyebabkan satu insiden korsleting di Jepang yang menyebabkan timbulnya asap pada kendaraan.
(mik)