Jakarta, CNN Indonesia --
Facebook telah menghapus fitur yang memungkinkan pengguna untuk menerjemahkan
posting dan komentar dengan bahasa
Myanmar. Hal ini dilakukan setelah
Reuters melaporkan hasil terjemahan tersebut menunjukkan kalimat yang rancu.
Investigasi
Reuters yang dipublikasikan pada 15 Agustus mendokumentasikan bagaimana Facebook gagal dalam upayanya untuk memerangi tulisan bahasa Myanmar yang penuh semangat tentang muslim Rohingya di Myanmar.
Pada akhir Agustus, para penyelidik PBB mengatakan Facebook telah menjadi alat untuk menyebarkan kebencian terhadap kelompok minoritas Muslim. Artikel
Reuters di sini pun juga menunjukkan bahwa fitur terjemahan itu cacat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Seorang juru bicara untuk Facebook mengatakan fitur terjemahan bahasa Myanmar dimatikan pada 28 Agustus.
"Kami sedang mengupayakan cara-cara untuk meningkatkan kualitas terjemahan dan hingga saat itu, kami telah mematikan fitur ini di Myanmar," juru bicara Facebook menulis melalui
email kepada
Reuters.
Facebook memiliki masalah lain yang menafsirkan bahasa Burma, bahasa lokal utama Myanmar. Pada bulan April, perusahaan media sosial yang berbasis di California memasang terjemahan Burma tentang pedoman penerapan 'Standar Komunitas' internal.
Investigasi
Reuters menemukan lebih dari 1.000 contoh pidato kebencian di Facebook.
Peraturan Facebook secara khusus melarang menyerang kelompok etnis dengan "pidato kekerasan atau tidak manusiawi" atau membandingkannya dengan hewan.
(age/asa)