Jakarta, CNN Indonesia -- Pemilik mobil ikonik
Volkswagen Beetle kerap membunuh waktu akhir pekan atau libur panjang dengan
touring ke luar kota. Momen ini dimanfaatkan untuk menikmati perjalanan dan pemandangan dari balik kemudi model yang dikendal dengan sebutan VW Kodok.
Pemilik mobil punya banyak pilihan destinasi liburan dengan Beetle, salah satunya lokasi wisata di Sabang, Aceh. Perjalanan jauh dari Bandung ke titik nol batas wilayah Indonesia pernah dilakukan Irawati Diah pada 2013 silam.
Ira bersama suami mengendarai VW Kodok tipe 1303 buatan 1973 yang dijuluki 'Blacky'. Mereka ditemani rekan sesama penghobi Beetle yang tergabung dalam Volkswagen Club Bandung (VCB).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aktivitas ini bukan pertama kali bagi Diah. Dua tahun sebelumnya Ira sudah menempuh perjalanan jauh bersama suami. Kala itu Beetle lawas mereka ajak ke Medan, Sumatera Utara. Perjalanan ini mula VCB melakukan
touring jauh ke Sumatera, setelah itu tercetus ide ingin jalan-jalan sampai Pulau Weh, Sabang.
"Saat itu saya nyetir sendiri, hanya ditemani ibu saya. Dan suami bawa mobil sendiri-sendiri. Suami saya bawa kodok juga 1200 keluaran 1974," kata Ira kepada
CNNIndonesia.com, Selasa (18/9).
Menempuh perjalanan jauh membuat Ira ketagihan. Pada 2016 silam, Ira kembali ke Sabang mengendarai si Kodok. Menariknya, guru seni rupa di SMPN daerah Bandung Barat tersebut mengajak cucunya yang kala itu masih berusia dua tahun.
"Jadi cucuku itu aku ajak keliling Sumatera sampai km 0," papar Ira bercerita.
Ia merasa senang dan sangat menikmati perjalanan menuju Aceh meski ada beberapa kendala seperti ban kempes dan tuas transmisi patah sehingga mobil harus diderek.
Selain aktivitas
touring, mantan ketua VCB ini juga aktif di lintasan balap. Bersama Kodok, ia pernah ikut
drag race 201 meter di area Gelora Bandung Lautan Api (GBLA).
"Suami yang seting mesin, istrinya yang 'bejek' gas. Sudah empat kali saya ikut ramaikan acara drag race," ujarnya.
Ada Kesamaan dengan Komunitas VespaTouring mengendarai VW Kodok menyita banyak waktu karena harus singgah di setiap kota bertemu dengan sesama pemilik Kodok yang tergabung dalam komunitas VW.
Anggota Indonesia Pre67 Beetle, Gatot Purnama mengatakan bahwa anggota komunitas VW hampir sama dengan gerombolan pecinta skuter Vespa.
"Saya sekitar 35 jam ke Surabaya karena berhenti-berhenti dulu. Tapi yang pasti seru, hampir di setiap kota berhenti untuk bertemu dengan penggemar VW di kota tersebut," pungkas Gatot.
Lalu, ia menjelaskan persamaan lain antara pengguna VW dengan komunitas Vespa juga dapat dilihat pada saat mengalami masalah di jalan.
"Kurang lebih sama, kalau ada VW mogok pasti (pengguna VW lainnya) berhenti walau tidak bisa bantu, tapi sekadar menemani hingga masalah selesai. Kalau bisa bantu ya allhamdulillah. Atau misalnya sekadar berhenti sebentar dan pergi lagi itu sudah merupakan dukungan," tutup adik kandung Ira ini.
(ryh/mik)