Jakarta, CNN Indonesia -- Bos Alibaba
Jack Ma menyebut
Alibaba tidak lagi berencana menciptakan 1 juta lapangan kerja di Amerika Serikat di tengah konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan China. Jack Ma mengatakan ide tersebut berasumsi dari hubungan perdagangan yang baik antara Amerika Serikat dan China.
"Janji tersebut dibuat berdasarkan premis (asumsi) dari hubungan kerja sama yang bersahabat dan perdagangan yang rasional. Premis ini sudah tidak ada hari ini, jadi kami tidak bisa memenuhi janji kami," ujar Jack Ma dilansir dari
CNBC, Kamis (20/9).
Pada tahun lalu, tepat sebelum inaugrasi Donald Trump sebagai Presiden, perusahaan teknologi raksasa asal China ini berjanji dalam waktu lima tahun bisa membuka lima juta lapangan kerja di Amerika.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pembukaan lapangan kerja ini dilakukan dengan cara membangun platform Alibaba yang bisa menampung bisnis UKM Amerika agar bisa menjual barang dagangan ke China.
Pada hari Senin lalu, Amerika Serikat mengumumkan kenaikan tarif impor terhadap produk buatan China senilai US$ 250 miliar atau sekitar Rp 3,7 kuadriliun. Kedua negara gagal mencapai kata sepakat untuk menyelesaikan kekhawatiran Trump terhadap praktik perdagangan China.
Kendati demikian Jack Ma mengatakan perusahaannya akan terus bekerja untuk berkontribusi dalam perkembangan perdagangan yang sehat antara Amerika dan China.
Dalam rapat dengan para investor Alibaba, Jack Ma menyebut friksi perdagangan sebagai sebuah kekacauan yang akan berdampak selama beberapa dekade.
"Perdagangan ini bukan sebuah senjata dan seharusnya tidak digunakan untuk memulai perang. Seharusnya perdagangan didorong untuk perdamaian," kata Jack Ma.
Pada Juni tahun lalu, Jack Ma berbicara dalam konfrensi di Detroit yang bertujuan untuk meyakinkan bisnis UKM di Amerika bahwa China merupakan pasar bagi mereka.
(jnp/evn)