Jack Ma Batal Buka 1 Juta Lapangan Kerja di AS

Tim | CNN Indonesia
Jumat, 21 Sep 2018 08:11 WIB
CEO dan pendiri Alibaba Jack Ma membatalkan rencana untuk membuka 1 juta lapangan kerja di AS setelah konflik perdagangan dengan China.
CEO dan pendiri Alibaba, Jack Ma. (Foto: AFP PHOTO / Juan MABROMATA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Bos Alibaba Jack Ma menyebut Alibaba tidak lagi berencana menciptakan 1 juta lapangan kerja di Amerika Serikat  di tengah konflik perdagangan antara Amerika Serikat dan China.  Jack Ma mengatakan ide tersebut berasumsi dari hubungan perdagangan yang baik antara Amerika Serikat dan China. 

"Janji tersebut dibuat berdasarkan  premis (asumsi) dari hubungan kerja sama yang bersahabat dan perdagangan yang rasional. Premis ini sudah tidak ada hari ini, jadi kami tidak bisa memenuhi janji kami," ujar Jack Ma dilansir dari CNBC, Kamis (20/9).

Pada tahun lalu, tepat sebelum inaugrasi Donald Trump sebagai Presiden, perusahaan teknologi raksasa asal China ini berjanji dalam waktu lima tahun bisa membuka lima juta lapangan kerja di Amerika.  

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pembukaan lapangan kerja ini dilakukan dengan cara membangun platform Alibaba yang bisa menampung bisnis UKM Amerika agar bisa menjual barang dagangan ke China.

Pada hari Senin lalu, Amerika Serikat mengumumkan kenaikan tarif  impor terhadap produk buatan China senilai US$ 250 miliar atau sekitar Rp 3,7 kuadriliun. Kedua negara gagal mencapai kata sepakat untuk menyelesaikan kekhawatiran Trump terhadap praktik perdagangan China. 

Kendati demikian Jack  Ma mengatakan  perusahaannya akan terus bekerja untuk berkontribusi dalam perkembangan perdagangan yang sehat antara Amerika dan China.

Dalam rapat dengan para investor Alibaba, Jack Ma menyebut friksi perdagangan sebagai sebuah kekacauan yang akan berdampak selama beberapa dekade.

"Perdagangan ini bukan sebuah senjata dan seharusnya tidak digunakan untuk memulai perang. Seharusnya perdagangan didorong untuk perdamaian," kata Jack Ma.

Pada Juni tahun lalu, Jack Ma berbicara dalam konfrensi di Detroit yang bertujuan untuk meyakinkan bisnis UKM di Amerika bahwa China merupakan pasar bagi mereka. (jnp/evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER