Jakarta, CNN Indonesia --
Tinder sedang mempersiapkan peluncuran opsi tambahan untuk gender dalam aplikasinya di India. Perusahaan segera mengumumkan bahwa pengguna nantinya dapat mengedit profil mereka untuk memilih pilihan yang berbeda dalam identitas gender.
Dilansir dari
TechCrunch, nantinya pengguna Tinder di India bisa mengganti opsi gender mereka tidak hanya 'Pria' dan 'Wanita'. Opsi yang sama telah tayang di Amerika Serikat sejak November 2016.
Sejak saat itu, aplikasi Tinder di AS menambahkan opsi untuk orang yang tidak sesuai dengan gender asalnya. Juru bicara Tinder mengungkapkan kabar ini telah diterbitkan dalam blog Tinder.
Dalam postingan Tinder, perusahaan mengakui bahwa tidak selalu memiliki alat yang tepat untuk melayani komunitas di masa lalu. Berangkat dari hal tersebut, mereka sekarang mencoba untuk belajar menjadi sekutu yang lebih baik untuk transgender dan gender yang tidak sesuai dengan orang yang menggunakan aplikasinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tinder mengatakan bahwa mereka memperluas tim dukungan dan mendidik stafnya tentang masalah yang dihadapi komunitas-komunitas ini di India.
Pengguna Tinder dapat mengirim email ke perusahaan dengan tautan ke profil Facebook mereka agar permintaan menggunakan aplikasi kembali ditinjau oleh tim Tinder. Namun, sampai sejauh mana ukuran pengguna yang dilarang boleh kembali, hal ini belum diketahui.
Awalnya, Tinder tidak memiliki hubungan baik dengan komunitas trans karena pelarangan penggunaan aplikasi di masa lalu. Saat ini, untuk peluncuran opsi-opsi gender yang diperluas, Tinder telah bekerja dengan organisasi seperti GLAAD, aktivis, dan lainnya.
Di India, ia bekerja dengan pengguna dan konsultan, termasuk organisasi LGBTQ yang bekerja untuk kesehatan dan hak asasi manusia komunitas LGBTQ sejak 1994, The Humsafar Trust, serta penulis LGBTQ dan advokat inklusi, Parmesh Shahani.
Langkah ini penting bukan hanya karena kedatangan fitur-fitur yang penting dan inklusif ini, tetapi karena betapa pentingnya pasar India untuk aplikasi kencan. Sejauh ini, tampaknya pria India telah berbondong-bondong ke Tinder dan aplikasi lain dalam jumlah besar, tetapi mereka mengalami kesulitan untuk mendiversifikasi basis pengguna mereka.
Untuk mengatasi masalah ini, Tinder memfokuskan upaya merekrut jutaan pengguna muda yang berpendidikan di India yang telah meninggalkan rumah untuk pergi tinggal dan bekerja di kota.
Tinder dan semua perusahaan teknologi lainnya melihat India sebagai pasar utama, karena adopsi ponsel cerdas yang cepat dan ukuran populasi.
(age)