Jakarta, CNN Indonesia -- CFO John Stephens AT&T, perusahaan telekomunikasi di
Amerika Serikat, optimis bahwa operator
telekomunikasi bakal mendulang untung dalam jangka panjang lewat layanan
5G. Namun, operator seluler terbesar kedua di AS ini memperkirakan butuh beberapa tahun sebelum perangkat berkemampuan 5G mendominasi.
"Ini bidang yang menarik. Kami siap. Tetapi saya di sini tidak untuk membuat prediksi tentang peluang pendapatan 5G di 2019," kata Stephens kepada Morgan Stanley TMT Conference di Barcelona, Rabu (14/11), seperti dikutip Reuters.
Berbeda, CFO Verizon Matthew Ellis mengatakan investasi 5G oleh operator telekomunikasi AS akan mulai berdampak mungkin lebih cepat yakni pada 2020.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini karena perusahaan yang merupakan operator telekomunikasi terbesar di AS ini sudah berencana memperluas target target pasarnya untuk produk
broadband 5G di rumahan setelah penerapan standar global untuk teknologi ini.
Ellis mengatakan pihaknya telah meluncurkan 5G
home broadband di empat kota yang menyediakan koneksi berkecepatan tinggi tanpa harus memasang sambungan kabel. Mereka menggunakan standar yang disepakati dengan sekelompok operator dan penyedia.
Verizon juga akan meluncurkan perangkat berkemampuan 5G pada paruh pertama 2019. Mereka juga ingin memperluas penawaran jaringan pita lebar 5G berdasarkan standar global yang diadopsi pada Juni.
"Kami sangat gembira dengan hasil yang kami dapatkan. Kami melihat barisan tempat, 30 juta rumah tangga [yang akan terhubung
home broadband] dalam beberapa tahun mendatang," kata Ellis seperti dilansir dari Telecomlead, Kamis (15/11).
Stephens mengatakan hanya sekitar 5 persen pengguna yang membeli
smartphone baru setiap kuartal. Hal ini menunjukkan pertumbuhan di sektor itu butuh waktu.
"Untuk peluang pendapatan, apakah kita akan berkata, bagaimana kita bisa hidup tanpa ini, dalam lima tahun? Saya akan mengatakan ya," kata Stephens, seperti dikutip
Telecomlead.
(kst/eks)