Jakarta, CNN Indonesia -- Pemerintah
China meminta praktik pengeditan gen bayi yang dilakukan seorang ahli genetika, He Jiankui, dihentikan. Pemerintah juga mengingatkan Jiankui atas pelanggaran hukum yang dilakukanya.
Komite Kesehatan Nasional China telah memerintahkan dilakukannya penyelidikan atas percobaan Jiankui tersebut.
Wakil Menteri Sains dan Teknologi China, Xu Nanping, mengatakan bahwa prakik pengeditan gen bayi yang kontroversial itu melanggar undang-undang yang berlaku di negaranya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Klaim itu mengejutkan dan tidak dapat diterima. Itu juga melanggar moralitas dan etika yang dianut oleh para akademisi," ujar Nanping, melansir
AFP.
Dengan tegas, Kementerian Sains dan Teknologi menentang eksperimen dan menuntut penangguhan kegiatan ilmiah tersebut.
Percobaan yang dipimpin Jiankui itu mengklaim telah berhasil menciptakan embrio bayi yang telah diedit gen-nya menggunakan teknologi CRISPR-Cas9. Percobaan itu dilakukan pada DNA gadis kembar yang lahir beberapa pekan lalu demi mencegah penularan HIV.
Namun, rincian percobaan yang belum terverifikasi memicu reaksi publik.
Jiankui sendiri dijadwalkan untuk berbicara dalam konferensi biomedis pada Kamis (29/11). Namun, Jiankui memilih absen dalam pertemuan tersebut.
Apa yang dilakukan Jiankui memicu banyak respons negatif. Para ilmuwan mengatakan bahwa pengeditan embrio manusia dapat menimbulkan mutasi yang tidak diinginkan di area lain. Hal itu bahkan bisa berdampak sepanjang massa.
tahap ini.
(asr)