KEJADIAN FENOMENAL 2018

AMMDes Muncul dan Gandeng Puluhan Industri Lokal

CNN Indonesia
Kamis, 27 Des 2018 10:15 WIB
Setiap AMMDes dilengkapi dengan Power Take Off (PTO) yang merupakan alat pengubah tenaga dari mesin untuk peralatan lain sesuai kebutuhan.
Setiap AMMDes dilengkapi dengan Power Take Off (PTO) yang merupakan alat pengubah tenaga dari mesin untuk peralatan lain sesuai kebutuhan. (Foto: CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Jakarta, CNN Indonesia -- Salah satu hal penting dalam otomotif Indonesia pada tahun ini adalah munculnya Alat Mekanis Multiguna Pedesaan (AMMDes) yang dikenalkan pada Agustus 2018. Kendaraan 'Pak Tani' buatan dalam negeri ini punya cerita panjang sebelum akhirnya menjadi kenyataan.

AMMDes merupakan produk yang dihasilkan oleh Kiat Mahesa Wintor Indonesia (KMWI). Bila merunut ke belakang, KMWI adalah perusahaan patungan antara dua perusahaan yaitu PT Kiat Inovasi Indonesia milik pencetus Esemka, Sukiat, dan Velasto Indonesia yang merupakan anak perusahaan PT Astra Otoparts (bagian dari Astra Internasional).

Kiat Inovasi sudah pernah melahirkan prototipe kendaraan perdesaan bernama Mahesa Nusantara. Sementara itu Velasto sudah lebih dulu menghasilkan kendaraan perkebunan merek Wintor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KMWI berperan sebagai produsen AMMDes. Setelah KMWI berdiri, kolaborasi juga menghasilkan satu perusahaan lagi, yakni Kiat Mahesa Wintor Distributor yang bertugas mendistribusikan AMMDes.

Prototipe pertama AMMDes sudah diperkenalkan di Gaikindo Indonesia International Auto Show pada Agustus. Saat itu peluncuran diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Perlu dipahami, AMMDes bukanlah mobil nasional (mobnas), melainkan program kendaraan perdesaan pengembangannya dibantu Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Harjanto, Direktur Jendral Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin pernah menjelaskan pemerintah mendorong terciptanya AMMDes.

Spesifikasi Angkutan Perdesaan

AMMDes merupakan kendaraan sejenis pikap kecil dengan banyak pilihan aplikasi bak. Setiap AMMDes dilengkapi dengan Power Take Off (PTO) yang merupakan alat pengubah tenaga dari mesin untuk peralatan lain sesuai kebutuhan.

Berkat PTO, Pak Tani bisa memilih macam-macam aplikasi bak AMMDes, misalnya, bak terbuka dengan genset, bak terbuka dengan selep padi, bak terbuka dengan pompa air, atau bak terbuka dengan pemutih beras.

Berdasarkan data spesifikasi teknis, prototipe AMMDes memiliki panjang bodi 3,58 meter, lebar 1,37 meter, dan tinggi 1,9 meter, serta jarak sumbu roda 190 sentimeter. Tenaga AMMDes berasal dari mesin diesel 600 cc yang menghasilkan 14 tenaga kuda.

AMMDes punya sistem gerak roda belakang dengan differential lock system, radius putar 4 meter, dan dibekali ban khusus buat medan sulit, Mud Terrain (MT) berukuran 13 inci. Dari data itu bisa disimpulkan, AMMDes bukan diperuntukkan untuk habitat jalan aspal melainkan buat mengatasi situasi jalan khas perdesaan yang belum begitu terjamah pembangunan infrastruktur.

Sejak pertama penampilannya, versi produksi massal AMMDes dikatakan bakal dijual dengan harga Rp60 juta - Rp70 juta. Direncanakan juga penjualannya bisa dilakukan dengan cara angsuran untuk memudahkan para petani di Indonesia.

Produksi massal AMMDes disebut bakal dilakukan pada awal 2019 dengan menggandeng lebih dari 70 industri komponen lokal. Target penjualan AMMDes hanya untuk kebutuhan perdesaan ataupun perkebunan, dengan begitu karya anak bangsa ini menjauh dari kerasnya persaingan penjualan mobil penumpang dan komersial yang dikuasai merek Jepang.

Kendaraan perdesaan.Kendaraan perdesaan. (Foto: CNN Indonesia/Timothy Loen)
(fea/mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER