CES 2019

Lomba Pamer Perangkat Layar Fleksibel Jelang CES 2019

CNN Indonesia
Selasa, 08 Jan 2019 16:16 WIB
Jelang pembukaan CES 2019, LG dan Royole memamerkan perangkat-perangkat mereka yang dibekali dengan layar lipat.
LG tampilkan layar yang bisa digulung dan dibentangkan dari bagian bawah perangkat (REUTERS/Steve Marcus)
Jakarta, CNN Indonesia -- Tampilan layar elektronik yang bisa ditekuk, digulung, dan dibengkokan menjadi salah satu teknologi yang akan dipamerkan di gelaran Consumer Electronic Show (CES) 2019. Banyak perusahaan teknologi yang menyebut teknologi layar lipat ini menjadi sumber baru pertumbuhan mereka dan bagi perkembangan aplikasi.

Pada CES 2019, raksasa Korea Selatan LG meluncurkan televisi ultra HD yang bisa digulung dan dibentangkan kembali sesuai kebutuhan.

"Hal ini membawa kebebasan untuk merancang tempat tanpa terbatas oleh tembok," jelas Senior Vice President of Marketing LG, David VanderWaal, seperti dikutip AFP.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Layar tv LG ini bisa digulung ke bagian bawah televisi jika sedang tak digunakan (REUTERS/Steve Marcus)
Ketika berdemonstrasi, LG memamerkan bagaimana bagian dasar televisi OLED 65 inci miliknya bisa bergulung dan menghilang. Gulungan layar juga bisa hanya ditampilkan sebagian untuk menampilkan foto, atau untuk mengendalikan perangkat pintar lain. Gulungan tampilan bisa dibuka seluruhnya untuk menonton dengan layar yang lebih lega. LG masih belum mengumumkan harga TV gulung ini.

Selain itu, startup teknologi asal China, Royole juga menampilkan smartphone lipat pertamanya, FlexiPai. Ponsel yang sudah dijual sejak Desember lalu ini bisa dilipat sehingga bisa dimasukkan ke saku. Ketika ponsel dibuka, maka layarnya punya tampilan lega bak tablet. Ponsel lipat ini dijual seharga Rp18,3 juta (US$1300; kurs Rp14.148).

"Orang-orang ingin mobilitas tapi mereka juga ingin layar yang lebih lega," jelas pendiri Royole Bill Liu. "Ini benar-benar kombinasi antara smartphone dan tablet."

Teknologi ponsel lipat ini menurut Liu membutuhkan lapisan yang lebih fleksibel dengan sensor yang berukuran lebih kecil dari ponsel konvensional.

"Kami melihatnya sebagai antarmuka manusia-mesin generasi berikutnya [...] Ini akan menjadi cara untuk menghubungkan segalanya," jelas Liu.

Selain Royole, Samsung mengumumkan ponsel lipat mereka Galaxy F pada November lalu. Huawei juga kabarnya akan menyusul untuk meluncurkan ponsel lipat pada 2019.
Ponsel lipat Galaxy F Samsung yang diumumkan November 2018 (REUTERS/Stephen Lam)

Royole menyebut teknologi sensor fleksibelnya bisa digunakan di berbagai produk dengan harga yang lebih murah dari layar sentuh tradisional. Salah satu produk yang dipamerkan di CES adalah tas yang bagian penutupnya menggunakan layar tekuk untuk menampilkan corak yang berbeda.

Selain ditempel ke tas, Royole juga menampilkan bagaimana layar AMOLED 7,8 inci ini ditempel pada bodi smart speaker yang melengkung dengan sudut 100 derajat, seperti ditulis Cnet.

Selain layar yang bisa ditekuk, Royole juga memamerkan kibor yang bisa digulung. Untuk menggunakannya, pengguna tinggal menarik lembaran kibor dari tempatnya dan menaruhnya dipermukaan keras, menghubungkan dengan bluetooth ke perangkat, dan mulai mengetik.

Royole dan LG adalah dua perusahaan yang memamerkan teknologinya sebelum CES dimulai pada 8-11 Januari di Las Vegas. (eks/eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER