Jakarta, CNN Indonesia -- Pendiri dan CEO
Bukalapak Achmad Zaky meminta maaf kepada publik akibat cuitan yang ia buat di akun
Twitter pribadinya terkait biaya R&D guna menghadapi Industri 4.0. Zaky mengatakan ia tak bermaksud untuk menyinggung calon presiden tertentu.
"Memohon maaf atas kekhilafan dan atas segala kesalahpahaman yang timbul dan dengan tegas menyatakan bahwa cuitan tersebut tidak bermaksud untuk mendukung atau tidak mendukung suatu calon tertentu," kata Zaky melalui keterangan rilis yang diterima
CNNIndonesia.com, Jumat (15/2).
"Saya sangat menyesali kekhilafan tindakan saya yang tidak bijaksana tersebut dan kiranya mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar-besarnya," sambungnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ia selaku pendiri Bukalapak berterima kasih kepada pemerintah atas dukungan yang diberikan kepada Bukalapak dan akan terus berkomitmen guna membangun Indonesia melalui teknologi.
Sebelumnya, pada Kamis (14/2) malam, Achmad Zaky menuliskan cuitan terkait biaya riset dan pengembangan Indonesia tahun 2016 untuk menghadapi industri 4.0.
Dalam cuitannya itu, ia menuliskan Indonesia berada pada peringkat ke-43 dengan biaya US$2 miliar atau sekitar Rp2 triliun kalah dengan negara tetangga yaitu Malaysia yang menggelontorkan uang sebesar US$10 miliar atau Rp14 triliun.
Lalu, ia menuliskan "Mudah-mudahan presiden baru bisa naikin."
Sontak cuitannya itu mengundang reaksi netizen yang berbondong-bondong menyerang Zaky. Serangan khususnya datang dari para pendukung calon presiden nomor urut 01 yang menganggap cuitan Zaky tersebut menyinggung jagoannya.
Akibatnya, muncul tagar #UinstallBukalapak dan saat ini telah menjadi trending topik nomor dua di Twitter.
(din/evn)