Jakarta, CNN Indonesia -- Kecelakaan bisa terjadi kapan dan di mana saja, tanpa ada aba-aba seperti kasus
kecelakaan yang menimpa Bupati Demak M Natsir pada Minggu (3/3) dini hari di jalan tol Batang KM 349 yang meninggalkan duka mendalam.
Untuk mengurangi dampak kecelakaan, produsen mobil harus berpikir keras menyediakan fitur-fitur keselamatan pada mobil yang bertujuan mengurangi efek tumbukan terhadap pengemudi dan penumpang. Berbagai fitur dikembangkan dan kemudian diaplikasikan pada sebuah mobil.
Di dunia otomotif, fitur keselamatan terbagi dua kategori, yaitu aktif dan pasif. Fitur keselamatan aktif misalnya diciptakan untuk mencegah kecelakaan. Pada dasarnya, prinsip fitur keselamatan aktif mencegah kesalahan pengemudi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedangkan fitur keselamatan pasif, merupakan teknologi yang diciptakan untuk mengurangi dampak kerusakan dan cedera terhadap pengemudi dan penumpang. Berikut fitur-fitur keselamatan aktif dan pasif, mengutip SevaId.
Fitur Keselamatan AktifABS
Antilock Braking System (ABS) termasuk dalam kategori fitur keselamatan aktif. Fungsinya membuat roda kendaraan tidak terkunci saat pengemudi menginjak rem secara mendadak.
Rem ABS bekerja dengan sistem komputerisasi. Kerja pengereman ABS sangat cepat sekitar 15 kali per detik. Jadi saat pedal rem diinjak 100 persen, roda tidak terkunci dan pengemudi masih dapat mengendalikan kendaraan.
BA
Brake Assist disingkat BA berfungsi membantu pengemudi dalam pengereman, khususnya pada kondisi darurat seperti menuruni bukit, hingga kapasitas mobil penuh penumpang dan barang.
Prinsip kerja fitur ini komputerisasi bakal mengatur tekanan hidrolik guna membantu pengurangan kecepatan dengan mengukur kecepatan melalui tekanan pedal rem atau jumlah kenaikan tekanan pada master silinder rem.
EBD
Sistem pengereman lainnya ada
Electronic Brake Force Distribution (EBD). Sistem ini mampu mendistribusikan daya pengereman yang tepat antara roda depan-belakang, maupun kanan-kiri, sesuai kondisi pengendaraan.
Fitur keselamatan aktif ini bakal mengatur daya pengereman roda sesuai dengan beban kendaraan dengan deselerasi. Selanjutnya, sistem ini mengatur daya pengereman pada semua roda.
Fitur Keselamatan PasifSRS Airbag
SRS (
Supplement Restraint System) Airbag merupakan kantong udara yang bisa meredam benturan kepada pengemudi dan penumpangnya ketika terjadi kecelakaan.
Saat sensor mendeteksi benturan dari depan atau samping, sensor
airbag otomatis memicu gas propellant agar airbag mengembang. Cara kerjanya, kantung udara akan mengembang jika salah satu sensor membaca benturan pada kecepatan melebihi 30 km per jam.
Safety Belt Pretensioner LimiterFitur
pretensioner pada sabuk pengaman berfungsi untuk mengencangkan saat terjadi tabrakan keras. Sementara Force Limiter berguna mengurangi tekanan berlebih pada bagian dada, sehingga cedera dapat diminimalisasi.
Misalnya, saat terjadi tabrakan frontal, fitur
pretensioner akan menarik tubuh pengemudi dan penumpang guna. Selanjutnya,
airbag mengembang menjaga tubuh dari benturan bagian dasbor dan kaca kendaraan. Setelah
airbag mengembang, maka teknologi
force limiter akan bekerja dengan mengulur
seat belt untuk mengurangi tekanan pada bagian dada.
Isofix
Isofix merupakan singkatan dari International Standards Organization Fix. Fitur ini dirancang untuk anak kecil terutama balita.
Jika dahulu kursi khusus anak dikaitkan ke pengait sabuk pengaman, maka Isofix dikaitkan pada bagian bawah sandaran jok. Isofix sekaligus jawaban atas rentannya bahaya jika menempatkan balita di pangkuan orang dewasa selama mobil bergerak.
Namun perlu dicermati di Indonesia belum ada kebijakan yang mewajibkan sebuah mobil harus memiliki fitur tersebut, kecuali sabuk pengaman tapi tanpa fitur tambahan.
Harga mobil saat ini masih disesuaikan dengan fitur yang tersedia. Oleh karenanya, di Indonesia tidak jarang fitur keselamatan masih menjadi materi para tenaga penjual untuk meyakini konsumen.
[Gambas:Video CNN] (ryh/mik)