Jakarta, CNN Indonesia -- Untuk pertama kali, peneliti menemukan cincin debu raksasa di sepanjang orbit
Merkurius. Sistem tata surya tidak berisi
bintang, beberapa planet,
satelit, dan banyak debu.
Debu ini terbentuk dari serpihan asteroid yang saling bertabrakan dan komet yang terbakar. Serpihan ini lantas terperangkap di lingkaran orbit planet dan membentuk awan debut. Bumi pun bahkan memiliki zona berdebu sendiri.
"(Sebelumnya) kami mengira Merkuri terlalu kecil dan dekat dengan Matahari untuk menciptakan debu di sekeliling orbitnya," jelas Russell Howard, ahli astrofisika yang bekerja di Naval Research Laboratory, Amerika Serikat, seperti dikutip
Space.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Mereka mengira angin matahari dan medan magnet Matahari akan menghembuskan debu di orbit Merkuri," lanjutnya, seperti dikutip
The Register.
Namun, ternyata orbit Merkuri dikelilingi debu tebal dengan lebar 15 juta kilometer (9,3 mil).
Sebelumnya, misi STEREO-A, STEREO-B, dan NASA Solar Probe telah mendeteksi adanya debu di sekitar Merkurius. Namun, peneliti mengacuhkannya.
"Adanya debu di dekat Matahari telah muncul dalam observasi kami, tapi biasanya kami tidak mempedulikannya," jelas Howard.
Hasil penelitian debu Merkuri telah dipublikasikan pekan ini di jurnal
The Astrophysical.
(eks)