SpaceX Dapat Izin Terbangkan Ribuan Satelit Mini ke Orbit

CNN Indonesia
Jumat, 16 Nov 2018 12:49 WIB
Regulator AS meloloskan izin bagi SpaceX untuk meluncurkan ribuan satelit mini untuk layanan telekomunikasi ke orbit.
Ilustrasi (REUTERS/Gregg Newton)
Jakarta, CNN Indonesia -- SpaceX telah mendapat izin untuk meluncurkan 7.518 satelit ke luar angkasa, Kamis (15/11). Satelit ini akan ditempatkan mengelilingi bumi dan digunakan untuk menyediakan layanan internet kecepatan tinggi berbasis satelit. SpaceX rencananya akan mengorbitkan 12.000 satelit komunikasi ini lewat program Starlink.

Saat ini, di luar angkasa hanya terdapat sekitar 2.000 satelit yang beroperasi. Jika rencana ini telah terlaksana, maka satelit-satelit SpaceX akan mendominasi orbit Bumi. Data dari kelompok regulasi Union of Concerned Scientist Agustus lalu, saat ini terdapat 1.886 satelit yang mengorbit di atas Bumi.

SpaceX berinovasi agar satelit bisa dibuat lebih kecil dan murah. Beberapa satelitnya bahkan hanya berukuran 10 sentimeter dan berat 1,5 kilogram. Satelit ini rencananya bakal terbang cepat dan rendah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Satelit ini juga akan memberikan layanan komunikasi saat ini biasa ditangani oleh satelit yang lebih besar dan mahal. Selain itu kecepatan internet yang ditawarkan oleh satelit-satelit ini juga lebih lambat. SpaceX meluncurkan program Starlink pertamanya pada Februari lalu.

SpaceX akan membuat konstelasi satelit ini agar daerah pedalaman bisa mendapat layanan internet pita lebar.

"Saya bersemangat soal apa yang bisa dijanjikan dari layanan konstelasi satelit ini," tutur Chairman FCC Ajit Pai, seperti dikutip The Washington Post

Tapi ribuan satelit ini juga diperkirakan akan menimbulkan masalah lain: kemacetan akibat sampah luar angkasa.

Berdasarkan estimasi pada 2012, saat ini terdapat 500ribu kepingan yang ada di orbit. Angka ini naik lima kali lipat dari total puing di 2004, seperti dijelaskan FCC, Komisi Komunikasi Federal Amerika Serikat.

"Bahkan objek selebar satu sentimeter juga bisa menyebabkan satelit (lainnya)," jelas Pai, seperti dikutip Bloomberg

Begitu banyaknya sampah luar angkasa ini sehingga Pai mereferensi ke film 2013 Gravity yang menceritakan bagaimana sampah luar angkasa merenggut nyawa seorang astronot. Untuk memerangi kemacetan akibat sampah luar angkasa ini, FCC juga tengah mencari cara untuk menyelesaikan hal-hal berkaitan dengan luar angkasa, termasuk puing-puing satelit.

Persetujuan FCC ini tidak mengejutkan. Maret lalu, lembaga itu telah memberi lisensi bagi SpaceX untuk membangun, mengembangkan, dan mengoperasikan konstelasi satelitnya sendiri. SpaceX adalah perusahan AS pertama yang mendapat persetujuan ini. Perusahaan itu juga menyebut akan meluncurkan satelit-satelitnya tahun depan.

Pada hari yang sama, FCC juga menyetujui rautasn satelit dari tiga perusahaan lain, Kepler, Telesat, dan Leosat. (eks/eks)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER