Jakarta, CNN Indonesia --
BliBli.com mengakui mengalami serangan
siber dari peretas setiap hari. Hal ini diungkapkan Growth Marketing Senior Manager, Blibli.com Tabah Yudhananto untuk menanggapi dugaan pembobolan 13 juta akun pengguna
Bukalapak.
"Setiap hari ada saja serangan masuk serangan, misalnya seperti peretas-peretas mencoba segala macam serangan. Varian serangan juga," kata Tabah usai acara Frontiers of Digital Growth Summit: How New Messaging Channel Are Shaking Up Costumer Experiences, di Jakarta, Rabu (27/3).
Tabah mengatakan pihaknya telah membentuk tim khusus untuk menjaga gawang sistem keamanan BliBli. Ia mengatakan tim ini berperan untuk mencegah agar data konsumen tidak yang diambil oleh peretas.
"Tentu saja di kita juga ada internal tim khusus untuk mengawasi data. Jadi jangan sampai ada kebocoran data atau data ini dipakai oleh pihak lain," ujar Tabah.
Tabah menjelaskan kebobolan data yang dialami Bukalapak tidak mengurangi
traffic konsumen untuk mengunjungi
platform e-commerce.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ke
traffic tidak ya, tapi ini sebenarnya jadi tanggung jawab semua
e-commerce untuk melindungi privasi data," kata Tabah.
Sebelumnya, Bukalapak mengakui adanya upaya peretasan sistem platformnya. Akan tetapi Bukalapak memastikan tidak ada data penting pengguna yang dicuri peretas.
Peretas Pakistan,
Gnosticplayers mengklaim telah meretas puluhan situs web populer termasuk salah satunya Bukalapak.
Gnosticplayers mengungkapkan ada 13 juta akun Bukalapak yang telah diretas dan dijual di Dream Market, situs jual beli di
dark web.
(jnp/agt)