Toyota Tertarik Suplai Mobil Hybrid Buat Blue Bird

CNN Indonesia
Sabtu, 06 Apr 2019 02:23 WIB
Toyota berkeinginan bekerja sama lagi dengan Blue Bird soal pengadaan mobil berteknologi listrik, asal pilihannya hybrid bukan murni listrik.
Ilustrasi. (Foto: Yuya Shino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Terobosan baru Blue Bird yang ingin menjadikan kendaraan listrik sebagai bagian armadanya mendapat perhatian dari PT Toyota-Astra Motor (TAM). TAM membuka diri menjadi pemasok, namun disebut asalkan jenisnya hybrid bukan murni listrik.

Blue Bird diketahui sedang menyiapkan taksi murni listrik yang diduga atas hasil kerja sama dengan merek China bernama BYD. Penampakan MPV listrik yang diperkirakan BYD e6 berlogo Blue Bird sudah bermunculan di jagat internet.

Executive General Manager TAM Fransiscus Soerjopranoto menyampaikan pihaknya tertarik menjalin kerjasama dengan Blue Bird buat menyuplai kendaraan listrik.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT



Selama ini TAM merupakan pemasok terbesar Blue Bird. Mobil-mobil merek Toyota yang pernah dijadikan armada di antaranya Soluna, Limo, Avanza, dan Alphard.

"Seperti saya bilang Blue Bird melakukan sendiri untuk melakukan itu (taksi listrik). Tapi saya tidak tahu pemerintah terlibat atau tidak yang BYD itu. Tapi intinya kalau Blue Bird mau pakai hybrid, kami siap," kata Soerjopranoto saat ditemui CNNIndonesia.com di kawasan Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (4/4) malam.

Menurut Soerjo, panggilan karibnya, teknologi hybrid Toyota telah diakui di berbagai negara melalui penjualan Prius. Bahkan menurut dia, armada taksi di Singapura saat ini sudah menggunakan Prius.

Selain Prius, mobil Toyota yang sudah disematkan teknologi hybrid di antaranya Camry dan Alphard, keduanya sudah dipasarkan di Tanah Air.

"Kami open, kalau Prius memang kami jual sama beberapa model hybrid kami jual," katanya.

'Ngotot Hybrid'

Perihal saran hybrid, menurut Soerjo, teknologi yang menggabungkan mesin konvensional dan motor listrik itu cocok buat kondisi Indonesia saat ini yang masih belum bisa menopang sepenuhnya kendaraan murni listrik. Kesiapan infrastruktur, terutama pengisian daya listrik umum yang menjadi perhatian.

Apa yang disampaikan Soerjo senada strategi prinsipal, Toyota Motor Corporation (TMC), yang menginginkan pasar hybrid terbuka lebih luas. TMC diketahui mempersilahkan siapapun, termasuk kompetitor, mengakses teknologi hybrid yang ada pada Prius.

Sebanyak 24 ribu paten pada Prius bisa dipelajari siapa saja tanpa dipungut biaya hingga 2030. Tidak hanya itu, TMC pun siap memberikan konsultasi terkait servis kendaraan hybrid dan menjadi penyuplai komponen motor listrik, power converter, dan baterai buat kompetitor.

Strategi TMC tersebut dipahami upaya membuat pasar global hybrid menjadi lebih gemuk. TMC meyakini hybrid merupakan alternatif sebelum era listrik murni.

"Saya itu selalu melihatnya bahwa hybrid adalah salah satu solusi. Kalau sekarang semua pelaku industri itu kaya ribut, mau bikin EV [Electric Vehicle], infrastruktur bagaimana, komponen gimana. Kalau hybrid itu solusi karena kalau ada charging station tinggal charge, kalau tidak ada pakai bensin," ujar Soerjo.

Soerjo menambahkan bahwa Toyota masih bimbang terkait kendaraan listrik di Indonesia. Selain infrastruktur, pemerintah Indonesia disebut hingga kini juga belum menelurkan regulasi untuk mendukung mobil listrik.

Pihak Blue Bird enggan merespons banyak seputar rencana bisnis menggunakan taksi listrik. Perusahaan berlogo burung biru ini hanya menjelaskan bahwa taksi listrik mungkin saja direalisasikan demi inovasi bisnis dan penggunaan energi yang lebih efisien.

[Gambas:Video CNN] (ryh/fea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER