REKOMENDASI PONSEL 2019

Tips Terhindar dari Tipu-tipu Penjual Ponsel Bekas 'Online'

CNN Indonesia
Jumat, 31 Mei 2019 16:58 WIB
Pemerhati gawai Herry SW membagikan sejumlah tips agar tak terjebak tipuan penjual ponsel bekas di ranah 'online'.
Ilustrasi. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kemunculan ponsel bekas bisa menjadi solusi bagi Anda yang memiliki dana 'terbatas' namun berencana mengganti ponsel baru. Selain bisa dibeli di sejumlah toko, opsi mencari ponsel bekas secara daring kini sudah jadi hal lumrah.

Agar tidak terkena tipu penjual barang bekas di ranah 'online', pemerhati gawai Herry SW membagikan sejumlah tips.

Pertama, Herry memastikan pembeli dan penjual tidak saling mengenal saat transaksi jual beli ponsel bekas secara online. Untuk itu, ia memastikan pembeli cermat dalam melihat tampilan foto-foto ponsel yang ditawarkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mintalah penjual memotret ponsel bekas yang ditawarkan dari berbagai sisi. Minta penjual menyertakan satu tanda khusus, misalnya ponsel di foto di samping kemasan mie instan atau barang lain [sebagai pembanding]," terang Herry saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (28/5).

Menurut Herry, alasan penggunaan tanda khusus saat memotret ponsel tak lain untuk memastikan jika foto barang yang dijual memang baru dipotret, bukan foto lama atau sekedar mengambil dari foto dagangan orang lain.

Kedua, jangan ragu meminta penjual mendeskripsikan kondisi ponsel dengan detail. Pastikan calon pembeli mengetahui setiap cacat sekecil apapun yang ada di ponsel.

Jika ponsel sempat jatuh atau ada lecet, pembeli berhak menanyakan penyebabnya dan memastikan jika kondisi itu tidak memengaruhi performa atau tampilan secara keseluruhan.

[Gambas:Video CNN]

Langkah ketiga, Herry menyarankan pembeli mempertimbangkan penggunaan 'perantara' untuk menampung pembayaran. Usahakan untuk tidak membayar langsung demi meminimalisir kemungkinan buruk penipuan.

"Amannya lewat perantara, beli bekas di sejumlah e-commerce. Dengan demikian, seandainya ketemu penjual nakal pun, dana konsumen masih ada peluang selamat," jelasnya.

Berikutnya, Herry mengingatkan agar pembeli mempertanyakan masa garansi barang. Kendati garansi hanya tersisa satu bulan, hal itu tetap menjadi nilai tambah jaminan jika kelak ponsel bermasalah, maka pembeli masih bisa melakukan klaim ke pusat perbaikan resmi.

"Sebenarnya garansi lebih lama lebih baik. Namun, dengan sisa satu bulan saja sebenarnya sudah relatif aman untuk menjaga kalau ada masalah yang tak diketahui saat transaksi jual beli," terangnya. (evn)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER