Jakarta, CNN Indonesia -- Masa depan
Mitsubishi Outlander Sport diduga tak cemerlang lagi. Kabar kepastian hilangnya crossover itu dari daftar penjualan Mitsubishi Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) kian terungkap setelah kemunculan
Eclips Cross semalam.
Presiden Direktur MMKSI Naoya Nakamura mengatakan pihaknya sudah punya rencana untuk Outlander Sport, pilihannya menghentikan penjualan dan mengganti dengan produk sekelas atau satu tingkat di atasnya yang diyakini masih bisa dijangkau konsumen dalam negeri.
Mengakhiri penjualan Outlander Sport sendiri tidak disampaikan secara tegas oleh pihak MMKSI, namun telah tersirat tanda-tanda MMKSI akan 'menyuntik mati' mobil berdaya tampung lima penumpang itu dengan memberi 'kode' menghabiskan stok tersisa di sejumlah dealer.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saat ini masih bisa dibeli, jadi kalau mau beli ya sekarang-sekarang ini karena stok sudah menipis," kata Nakamura saat ditemui di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Selasa (9/7) malam.
Outlander Sport pertama kali meluncur di Indonesia pada 2012, dan lima tahun setelahnya atau 2017 produsen memberikan sedikit ubahan minor pada mobil itu. Namun upaya tersebut tidak mendongkrak penjualannya.
Menilik data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Januari hingga Mei 2019, wholesales (dari pabrik ke dealer) cuma berjumlah 77 unit. Angka 77 unit itu hanya dari varian PX Action, sementara tiga varian lain (PC, GLS, GLX) diduga sudah tak dijual.
Direktur Penjualan dan Pemasaran MMKSI Irwan Kuncoro yang tahu peta persaingan medium SUV dalam negeri mengaku belum dapat memperkirakan nasib Outlander Sport ke depan.
Jika pun disuntik mati, menurut Irwan sudah menjadi hal biasa karena menjadi bagian dari strategi marketing perusahaan.
"Ditambah bisa, bisa juga enggak. Ini bagian dari strategi marketing," kata Irwan.
Outlander Sport ditopang mesin 2.000 cc dengan harga jual mulai Rp338 juta hingga Rp383,5 juta. Di segmen itu ada Honda HR-V 1.8 Prestige yang dijual Rp400 juta.
[Gambas:Video CNN] (ryh/mik)