Tangerang, CNN Indonesia -- Ketua Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (
Gaikindo) Yohanes Nangoi melaporkan empat poin perkembangan industri otomotif di pembukaan Gaikindo Indonesia International Auto Show (
GIIAS), Kamis (18/7).
Dalam pidato yang dilakukan di hadapan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Nangoi menyampaikan poin yang pertama, yakni pernyataan bahwa industri otomotif Indonesia sudah 'mandiri untuk memenuhi kebutuhan domestik'.
Nangoi menjelaskan catatan impor kendaraan roda empat pada 2018 sekitar 90 ribu unit, angka itu disebut terus menurun saban tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Poin kedua Nangoi menjelaskan tentang pencapaian ekspor CBU (Completely Built Up) dari Indonesia yang dikatakan telah tumbuh. Pada 2018, ekspor CBU mencapai 264.500 unit dengan pertumbuhan 14,4 persen.
"Pencapaian tersebut tertinggi dibanding sebelumnya," ucap Nangoi di lokasi GIIAS di Indonesia Convention Exhibition (ICE) di BSD City, Tangerang, Banten.
Poin ketiga merupakan lanjutan soal ekspor. Nangoi mengurai, ekspor CBU dari Indonesia ditujukan ke 80 negara di Asia, Afrika, Timur Tengah, dan Amerika Latin. Sedangkan poin keempat, Nangoi mengungkap target Gaikindo untuk ekspor CBU pada tahun ini sebesar 300 ribu unit dan diharapkan mencapai 1 juta unit.
"Gaikindo memiliki semangat positif pada 2025 ekspor otomotif Indonesia dapat tumbuh mencapai 1 juta unit. Komitmen industri otomotif akan tercermin dari berbagai teknologi dan produk hasil industri otomotif yang telah diekspor ke berbagai negara yang dihadirkan pada GIIAS 2019," ungkap Nangoi.
Nangoi mengingatkan GIIAS merupakan satu-satunya pameran otomotif di Indonesia yang diakui oleh Organisation Internationale des Constructeurs d'Automobiles (OICA). GIIAS 2019 adalah pameran ke-27 yang digelar Gaikindo.
Tema GIIAS 2019, yaitu 'Future in Motion', dijelaskan Nangoi memiliki arti sebagai upaya pergerakan industri otomotif Indonesia untuk menyongsong kemajuan pada masa depan yang lebih baik dan untuk bisa berperan lebih penting dalam tatanan jaringan industri otomotif global.
(fea)