Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah peneliti dari Universitas Tulane
Amerika Serikat menemukan spesies hiu di Teluk Meksiko bagian tengah.
Hiu berukuran 5,5 inci ini terbilang cukup istimewa, sebab dapat menyala dalam gelap.
Hiu mengeluarkan cairan bercahaya dari kelenjar kecil di dekat sirip depan. Cairan itu diperkirakan dapat membantu menarik mangsa.
Dilansir Science Alert, spesies hiu saku (Mollisquama mississippiensis)ini sempat ditemukan Februari 2010 lalu. Hiu saku pertama (Mollisquama parini) diketahui pernah ditemukan di lepas pantai Chilli pada 1979.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam sejarah ilmu perikanan, hanya dua hiu saku yang pernah ditangkap dan dilaporkan," kata seorang ahli biologi dari National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), Mark Grace.
"Keduanya adalah jenis spesies berbeda, dari lautan yang berbeda," tambah Grace. "Keduanya (spesies) yang sangat langka," seperti dikutip
CNN.
Ikan hiu itu hidup di bawah permukaan air pada kedalaman 330 meter. Selain itu, hiu betina dewasa diperkirakan mempunyai panjang 40 sentimeter.
"Fakta bahwa hanya satu hiu saku yang pernah dilaporkan dari Teluk Meksiko, itu adalah spesies baru. Hal ini menandai bahwa berapa sedikitnya yang kita ketahui tentang Teluk terutama perairan yang lebih dalam dan berapa banyak spesies baru dari perairan ini yang menunggu untuk ditemukan," jelas Henry Bart, Direktur Tulane Biodiversity Research Institute, seperti dilaporkan
Science Alert.
Para peneliti menggunakan gambar x-ray dan CT scan resolusi tinggi untuk melihat bagian luar dan dalam hiu serta melihat perbedaan diantara dua spesies. Keduanya memiliki kantong kecil yang dapat menghasilkan cairan biolumin yang berada di dekat insang.
Menyoal cahaya yang ditimbulkan spesies hiu saku, NOAA memperkirakan sekitar 90 persen hewan yang hidup di perairan terbuka bersifat bioluminesen. Artinya cahaya yang ditimbulkan oleh hiu itu bukan lah sesuatu yang unik.
(din/eks)