RECALL HONDA

Honda Indonesia Tarik Lagi Mobil yang Sudah 'Recall'

CNN Indonesia
Senin, 12 Agu 2019 18:48 WIB
Honda menemukan komponen airbag inflator pengganti yang digunakan untuk kampanye recall pada unit-unit tersebut masih memiliki potensi mengembang 'berlebih'.
Konsumen disarankan mengunjungi dealer Honda terdekat untuk kembali melakukan perbaikan airbag inflator. (Foto: CNN Indonesia/Hesti Rika)
Jakarta, CNN Indonesia -- Honda Prospect Motor (HPM) melakukan penarikan kembali (recall) produknya imbas kerusakan kantong udara (airbag) yang disuplai Takata. Mobil yang teridentifikasi sebelumnya pernah ditarik atas kasus yang sama pada 2017.

Lewat keterangan resminya HPM yang masuk redaksi CNNIndonesia.com, Senin (12/8), Honda menyebut 7.330 unit yang ditarik dalam program perbaikan kali ini.

Manager Public Relations HPM Yulian Karfili mengatakan pihaknya menemukan komponen pengembang kantong udara (airbag inflator) pengganti yang digunakan untuk kampanye recall beberapa waktu lalu pada unit-unit tersebut masih memiliki potensi mengembang 'berlebih'.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airbag inflator pada 7.330 unit mobil itu disebut berpotensi mengembang secara berlebihan dan mengakibatkan airbag pecah berikut mengeluarkan serpihan sehingga membahayakan pengemudi dan penumpang.

"Benar (recall ulang). Karena itu, konsumen ini kembali dipanggil untuk melakukan penggantian parts airbag inflator yang baru," kata pria yang karib disapa Arfi ini melalui pesan singkat.

Adapun uraian mobil yang harus mengikuti program recall ini antaranya Accord 2013 (211 unit), City 2004-2008 (1.652 unit), Civic 2001-2005 (668 unit), CRV 2002-2006 (2.926 unit), Jazz 2004-2008 (1.362 unit), dan Stream 2002-2006 (511 unit).

Proses penggantian komponen akan dilakukan sekitar 1-2 jam, dan tanpa dikenakan biaya bagi pemilik mobil. Pabrikan mengimbau konsumen yang mobilnya teridentifikasi agar segera datang mengunjungi ke dealer resmi Honda terdekat untuk melakukan penggantian dengan komponen terbaru. (ryh/mik)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER