Jakarta, CNN Indonesia -- Sejumlah mitra pengemudi
Gojek pada hari ini, Selasa (3/9) melakukan aksi demonstrasi di depan Kedutaan Besar Malaysia di daerah Kuningan, Jakarta Selatan.
Sebelumnya dikabarkan bahwa aksi massa ojek
online (ojol) yang awalnya digelar 3 September terpaksa dimajukan menjadi 30 Agustus. Namun demo yang direncanakan batal setelah pendiri Big Blue Taxi Services, Shamsubahrin Ismail menyatakan minta maaf.
Sementara itu, demonstrasi yang dilakukan hari ini sebagai bentuk protes terhadap pernyataan kontroversial Shamsubahrin Ismail mengenai pandangan negatif terhadap Indonesia dan rencana operasional Gojek di Malaysia. Massa ojol kembali tersulut emosinya setelah video Ismail kedua kembali viral di media sosial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinator aksi menuntut agar Shamsubahrin meminta maaf atas ucapannya tersebut. Demonstran juga meminta agar Shamsubahrin meminta maaf kepada seluruh mitra Gojek dan Indonesia secara langsung.
"Kami driver Gojek Indonesia menuntut agar Shamsubahrin meminta maaf atas sikap dan ucapannya kepada kita driver Gojek pada khususnya dan bangsa Indonesia pada umumnya secara langsung," kata Koordinator Anak Garuda Sakti, dalam keterangan resmi kepada CNNIndonesia.com, Selasa (3/9).
Sejumlah media melaporkan demo ini diikuti oleh ratusan mitra pengemudi Gojek. Ucapan Shamsubahrin, selain melukai perasaan mitra pengemudi Gojek, juga dianggap merendahkan Indonesia.
"Hari ini kami berdiri di Kedubses Malaysia atas nama Bangsa Indonesia. Dengan penuh luka karena berprofesi sebagai driver Gojek dihina di mata internasional," kata Koordinator Aksi.
Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) mengatakan aksi demonstrasi ini dilakukan oleh mitra Gojek karena Shamsubahrin secara spesifik menyebut mitra Gojek. Di Indonesia sesungguhnya masih ada Grab yang bergerak di industri ride-hailing.
Ketika dikonfirmasi, Presidium Nasional Gabungan Aksi Roda Dua (Garda) Indonesia Igun Wicaksono mengatakan aksi diikuti sekitar500 orang.
"Hari ini aksi pakai atribut Gojek semua. Terkait omongan Shamsubahrin, sekitar 500an orang," ucap Igun.
(jnp/mik)