Jakarta, CNN Indonesia -- SGMW Motor Indonesia, pemanufaktur dan pemegang merek
Wuling di dalam negeri, meresmikan ekspor perdana dalam bentuk
Completely Built Up (CBU) dari pabrik di Cikarang, Jawa Barat, pada Rabu (25/9). Produk pertama yang diekspor adalah Chevrolet
Captiva, mobil ini
rebagde dari Wuling Almaz hasil produksi pabrik yang sama.
Almaz dan Captiva merupakan dua model
rebadge mobil China, Baojun 530. Baojun 530 dirancang dan diproduksi di China oleh perusahaan patungan SAIC Motor, General Motors (GM), dan Liuzhou Wuling Motors yang bernama SGMW Automobile. SGMW Motors Indonesia merupakan anak perusahaan SGMW Autombile.
"Hari ini kami bekerja sama dengan pemegang saham, GM di AS (Amerika Serikat), untuk meluncurkan ekspor mobil ke negara seperti Thailand, Brunei Darussalam, dan Fiji. Kami akan memperluas ekspor bisnis kami di negara lain dan memberikan kontribusi lebih besar pada ekonomi Indonesia," kata Xu Feiyun, Presiden SGMW Motor Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
 Interior Chevrolet Captiva. (Foto: CNN Indonesia/ Febri Ardani) |
Sampai akhir tahun ini ekspor Captiva dikatakan mencapai 2.600 unit.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang hadir dalam peresmian mengatakan pemerintah mengapresiasi langkah SGMW Motor Indonesia. Menurut dia hanya dalam tempo 20 bulan, salah satu wakil otomotif China di dalam negeri ini bisa mewujudkan ekspor CBU setelah mendirikan pabrik.
Pabrik SGMW Motor Indonesia diresmikan pada 11 Juli 2017, fasilitas ini merupakan bagian dari investasi senilai lebih dari Rp9 triliun. Bukan cuma membangun perakitan, di sekitar pabrik juga terdapat bangunan para penyuplai komponen.
Sebelum memproduksi Chevrolet Captiva, pabrik itu sudah memproduksi empat model Wuling, yaitu Formo, Confero S, Cortez, dan Almaz.
 Bagian belakang Captiva. (Foto: Chevrolet) |
"Setelah 20 bulan investasi SGMW Motor Indonesia sudah bisa masuk ke pasar ASEAN," kata Airlangga.
"Dari investasi tersebut SGMW Motor Indonesia sudah membangun cluster produksi dan ekosistemnya. Dalam waktu dua tahun pangsa pasarnya mencapai 5 persen," kata Airlangga lagi.
Airlangga juga bilang ekspor Captiva menjadi bagian dari target ekspor nasional yang ditetapkan pada tahun ini sejumlah 400 ribu unit.
(fea/mik)