
Keuntungan Nissan Melorot 70 Persen
fea, CNN Indonesia | Kamis, 14/11/2019 11:02 WIB

Jakarta, CNN Indonesia -- Nissan Motor Co melaporkan penurunan 70 persen keuntungan operasional pada kuartal kedua tahun fiskal. Alasan kemunduran itu disebut karena penjualan drop, nilai tukar yang berefek negatif, dan peningkatan biaya operasional.
Keuntungan operasional jatuh menjadi sekitar US$278 juta (sekitar Rp3,916 triliun) pada kuartal kedua tahun fiskal yang berakhir pada 30 September.
Automotive News memberitakan menurut laporan Nissan pada Selasa (14/11), laba bersih turun lebih dari 50 persen menjadi US$546,8 juta pada periode Juli-September.
Pendapatan Nissan jatuh 6,6 persen menjadi US$24,4 miliar selama tiga bulan dan volume penjualan ritel global turun 7,5 persen menjadi 1,27 juta kendaraan.
Nissan memprediksi penjualan global pada tahun fiskal yang berakhir pada 2020 turun menjadi 5,24 juta unit dari pencapaian tahun lalu 5,52 juta unit. Pada Juli lalu Nissan berpikir bisa mendapat penjualan global 5,54 juta unit.
Kendati induk perusahaan lagi mengalami surut, salah satu anak perusahaannya, yakni Nissan Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan. Peningkatan itu didorong strategi diskon, mengurangi stok dealer, dan memangkas keuntungan operasional regional dari pemotongan keuntungan penjualan.
Walau demikian strategi itu punya efek lain, yakni menciptakan citra Nissan menjadi merek murah dan merendahkan nilai jual mobil bekas.
"Kami tidak mengejar pangsa pasar. Kami tidak mengejar volume. Kami sangat fokus pada keberlangsungan pertumbuhan jangka panjang," ucap Corporate Vice President Nissan AS Stephen Ma.
Rapor merah ini menjadi cerita lanjutan Nissan usai perkara Carlos Ghosn di Jepang dimulai pada November 2018. Nissan juga diketahui sudah melakukan efisiensi global yang terasa sampai di Indonesia.
Nissan sudah menyatakan bakal merumahkan 12.500 karyawannya di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Nissan Motor Indonesia diketahui juga menutup satu dari dua pabrik yang berlokasi di Kota Industri Kota Bukit Indah, Purwakarta, Jawa Barat sejak Februari. (fea)
Keuntungan operasional jatuh menjadi sekitar US$278 juta (sekitar Rp3,916 triliun) pada kuartal kedua tahun fiskal yang berakhir pada 30 September.
Pendapatan Nissan jatuh 6,6 persen menjadi US$24,4 miliar selama tiga bulan dan volume penjualan ritel global turun 7,5 persen menjadi 1,27 juta kendaraan.
Nissan memprediksi penjualan global pada tahun fiskal yang berakhir pada 2020 turun menjadi 5,24 juta unit dari pencapaian tahun lalu 5,52 juta unit. Pada Juli lalu Nissan berpikir bisa mendapat penjualan global 5,54 juta unit.
Kendati induk perusahaan lagi mengalami surut, salah satu anak perusahaannya, yakni Nissan Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan. Peningkatan itu didorong strategi diskon, mengurangi stok dealer, dan memangkas keuntungan operasional regional dari pemotongan keuntungan penjualan.
Lihat juga:Nissan Tunjuk CEO Baru |
"Kami tidak mengejar pangsa pasar. Kami tidak mengejar volume. Kami sangat fokus pada keberlangsungan pertumbuhan jangka panjang," ucap Corporate Vice President Nissan AS Stephen Ma.
Rapor merah ini menjadi cerita lanjutan Nissan usai perkara Carlos Ghosn di Jepang dimulai pada November 2018. Nissan juga diketahui sudah melakukan efisiensi global yang terasa sampai di Indonesia.
Nissan sudah menyatakan bakal merumahkan 12.500 karyawannya di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Nissan Motor Indonesia diketahui juga menutup satu dari dua pabrik yang berlokasi di Kota Industri Kota Bukit Indah, Purwakarta, Jawa Barat sejak Februari. (fea)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
LIHAT SEMUA
Drive Pit
LAINNYA DI DETIKNETWORK
TERPOPULER

Whatsapp Web Harus Pakai Sidik Jari-Pindai Muka Buat Login
Teknologi • 1 jam yang lalu
Ahli RI Soal China Test Swab Lewat Anal: Tak Bisa Jadi Acuan
Teknologi 1 jam yang lalu
Pemerintah Berupaya Tekan Penggunaan TV Analog
Teknologi 2 jam yang lalu