
Penangguhan tiba-tiba oleh Elon Musk terhadap beberapa jurnalis yang meliput Twitter memperlebar keretakan antara situs media sosial dan organisasi media yang telah menggunakan platform tersebut untuk membangun audiens mereka.
Kekhawatiran atas penangguhan melampaui lingkaran media ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang sedang mempertimbangkan kembali keterlibatannya di Twitter.
Langkah tersebut menetapkan "contoh berbahaya pada saat jurnalis di seluruh dunia menghadapi penyensoran, ancaman fisik, dan bahkan lebih buruk lagi," kata juru bicara PBB Stephane Dujarric.