Jakarta, CNN Indonesia -- Bose menutup sejumlah toko fisik mereka di Amerika Utara, Eropa, Jepang, dan Australia. Selain itu, Bose juga diperkirakan akan melakukan PHK terhadap ratusan karyawan. Bose beralasan penutupan ini dilakukan lantaran produk
headphone,
speaker dan produk lainnya banyak dibeli lewat situs
belanja online (
ecommerce).
Penutupan akan dilakukan dalam beberapa bulan mendatang. Namun, perusahaan swasta yang berbasis di Massachusetts tidak mengungkap berapa jumlah karyawan yang akan dirumahkan.
"Perubahan drastis dari ke belanja online di beberapa pasar membuat Bose berencana untuk menutup 119 toko mereka di Amerika Utara, Eropa, Jepang, dan Australia dalam beberapa bulan ke depan," seperti tertulis dalam pernyataan Bose, Rabu (15/1).
"Namun, di beberapa belahan dunia lain, toko Bose akan tetap buka. Termasuk sekitar 130 toko di China, Uni Emirat Arab, dan beberapa toko di India, Asia Tenggara, dan Korea Selatan," jelas perusahaan itu seperti dikutip
The Verge.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bose menyebut akan memberikan bantuan penempatan dan pesangon kepada karyawan yang diberhentikan.
[Gambas:Video CNN]Melansir
CNET, Bose pertama membuka toko fisik mereka pada 1993. Toko-toko ini dibuka untuk memamerkan produk-produk mereka. Mulai dari perangkat smart speaker hingga kacamata yang juga berfungsi sebagai
earbud.
"Awalnya toko fisik kami memberi kesempatan bagi orang-orang untuk merasakan, mengetes, dan berbicara kepada kami tentang berbagai komponen sistem hiburan rumah, CD, dan DVD," jelas Colette Burke, Bose's vice Presiden Penjualan Global.
"Saat itu, ini adalah ide radikal. Tapi kami fokus pada apa yang dibutuhkan pelanggan dan dimana mereka membutuhkannya. Sekarang kami melakukan hal yang sama."
(eks)