Punya Pengguna Terbanyak Dunia, WhatsApp Incaran Utama Hacker

CNN Indonesia
Rabu, 05 Feb 2020 09:30 WIB
Kepopuleran Whatsapp yang digunakan 1,6 miliar pengguna aktif tersebut justru membuat aplikasi pesan itu sering ditargetkan oleh peratas. Ilustrasi peretas WhatsApp. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia -- WhatsApp telah menjelma sebagai aplikasi pesan yang paling populer di dunia. Berdasarkan Statista, terhitung pada Oktober 2019, WhatsApp telah memiliki 1,6 miliar pengguna aktif bulanan.

Angka ini unggul jauh dibandingkan pengguna aktif bulanan Facebook Messenger (1,3 miliar) dan WeChat (1,1 miliar). Akan tetapi, kepopuleran tersebut justru membuat WhatsApp sering ditargetkan oleh para peratas.

"Ini hukum ekonomi. Makin populer suatu aplikasi, usaha meretas aplikasi akan makin tinggi. Sama dengan OS Windows yang dulu sumber virus lalu sekarang posisinya digantikan oleh Android," ujar Pengamat Keamanan Siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya kepada CNNIndonesia.com, Selasa (4/2).

Pada intinya aplikasi apa pun yang populer menjadi magnet dan daya tarik penjahat. Peretas akan mengeroyok WhatsApp untuk mengeksploitasi celah keamanan dari WhatsApp.


"Yang namanya ciptaan manusia berupa peranti lunak  itu tidak ada yang sempurna karena manusia itu tidak sempurna. Maka selalu akan ditemui celah keamanan. Itu yang dieksploitasi," ujar Alfons.

Alfons menekankan sesungguhnya aplikasi perpesanan lain juga dipastikan ada celah keamanan. Hanya saja WhatsApp menjadi incaran utama peretas karena memiliki basis pengguna yang paling besar.

[Gambas:Video CNN]

"Silakan saja pakai messaging lain, saya yakin kelemahannya tidak kalah banyak dengan WhatsApp," katanya.

Dihubungi terpisah, Direktur Pengendalian Informasi, Investigasi dan Forensik Digital BSSN Brigjen TNI Bondan Widiawan juga setuju WhatsApp menjadi incaran utama peretas karena memiliki jumlah pengguna yang paling besar.

"Dengan tingginya penetrasi pengguna WhatsApp tersebut tentunya juga membuka peluang kerawanan dari perspektif keamanan siber," kata Bondan.

(jnp/DAL)
Lihat Semua
SAAT INI
BERITA UTAMA
REKOMENDASI
TERBARU
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
LIHAT SELENGKAPNYA

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

TERPOPULER