BMKG: Gempa Selatan Jawa Dekat Sumber Gempa Dahsyat 1937

CNN Indonesia
Kamis, 12 Mar 2020 19:48 WIB
Wilayah Selatan Pulau Jawa diguncang gempa tektonik Magnitudo 5,1 dan dekat dengan sumber gempa dahsyat di Yogyakarta pada 1937.
Ilustrasi gempa bumi. (Istockphoto/ Vchal)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wilayah Selatan Pulau Jawa diguncang gempa tektonik berkekuatan Magnitudo 5,1 pada Kamis (12/3) sekitar pukul 15:03 WIB.

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan sumber gempa ini sangat dekat dengan sumber gempa dahsyat yang mengguncang di Pulau Jawa pada 27 September 1937 dengan kekuatan 7,2 Skala Richter (SR).

Kepala Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan meski sumber kedua gempa berdekatan, tak ada potensi bahwa sumber gempa 2020 akan mengakibatkan gempa dengan berkekuatan 7,2 skala richter.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Menarik karena dekat. Tidak [sumber gempa akan menghasilkan gempa hingga 7,2 SR ke atas]," kata Daryono kepada CNNIndonesia.com, Kamis (12/3).

Pada 1937 terjadi gempa besar dengan kekuatan 7,2 skala richter dengan dampak gempa mencapai skala VII-IX hingga menyebabkan 2.200 rumah roboh. Episenter terletak pada koordinat 9.06 LS dan 110.56 BT tepatnya di laut pada jarak 113 km arah Barat Daya Kota Pacitan pada kedalaman 53 km.


"Gempa yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia," kata Daryono.

Daryono menjelaskan gempa terjadi karena deformasi batuan di zona transisi antara Zona Megathrust dan Zona Benioff di selatan Yogyakarta. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini memiliki mekanisme sesar turun (normal fault).

[Gambas:Video CNN]

Dampak gempa berupa guncangan dirasakan di Pacitan, Ponorogo, Tulungagung, Bantul, Klaten, Wonosari dan Yogyakarta dalam skala intensitas II-III MMI. Gempa dengan skala intensitas ini terasa getaran seakan akan ada truk lewat.

Sementara itu di Cilacap, Trenggalek, dan Purworejo guncangan dirasakan lemah dalam skala intensitas II MMI. Skala ini artinya getaran dirasakan dan benda-benda digantung bergoyang.

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," kata Daryono.

(jnp/dal)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER