Jakarta, CNN Indonesia -- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah mengembangkan layanan chatbot atau robot percakapan di
WhatsApp untuk menampilkan informasi terkait
virus corona (SARS-CoV-2).
Aplikasi yang digunakan untuk melawan hoaks virus corona ini direncanakan akan meluncur pada hari ini (18/3). Namun Kominfo mengaku akan menunda peluncuran tersebut.
"Sepertinya belum bisa Rabu (18/3). Akan dikabari," ujar Plt. Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (17/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Layanan Chatbot ini muncul di tengah jumlah hoaks yang terus meningkat. Saat ini, Kemenkominfo telah mencatat 232 konten hoaks dan disinformasi. Akan tetapi, peluncuran ini batal karena masih dalam tahap pengembangan.
"Kami masih mengembangkan aplikasinya," kata Direktur Jenderal Penyelenggara Pos dan Informatika (Dirjen PPI) Kemenkominfo, Ahmad M. Ramli
Sebelumnya, perusahaan teknologi di China juga telah menggunakan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk melawan virus corona.
[Gambas:Video CNN]Sebuah perusahaan Cina bernama AISpeech mengatakan bahwa chatbot AI-nya akan gratis untuk pemerintah, lembaga medis dan amal.
Teknologi AI-nya bisa melakukan panggilan otomatis dan mencatat aduan. Sistem panggilan robot AISpeech akan memungkinkan organisasi-organisasi ini menjangkau banyak orang untuk mencatat perjalanan yang baru-baru ini dilakukan dan mencatat tanggapan mereka.
(jnp/dal)