Jakarta, CNN Indonesia -- Pandemi
virus corona SARS-Cov-2 telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perputaran ekonomi dunia, termasuk perusahaan rintisan (
startup). Selama bulan Maret, hampir 4.000 karyawan startup kehilangan pekerjaan mereka.
Berdasarkan data kompilasi yang dihimpun
Crunchbase, situs database dan startup mengungkapkan bahwa ada lebih dari 40 perusahaan Amerika yang melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) mulai dari sektor penginapan sampai pengiriman makanan.
Secara akumulatif, perusahaan-perusahaan tersebut hanya dapat menghasilkan pendapatan sebesar US$15 miliar atau sekitar Rp2,48 triliun (US$1 = Rp16,585).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misalnya, perusahaan pengantar makanan, Foodsby yang berkantor pusat di Minneapolis mengatakan pihaknya terpaksa melakukan PHK karena virus corona telah menggerogoti bisnis mereka.
Menurut data yang dihimpun
CNBC dari LinkedIn, Foodsby sendiri telah memperkerjakan lebih dari 150 orang per Februari. Pandemi virus corona tidak hanya berdampak pada startup tetapi perusahaan pemodal ventura yang menyuntikkan dana kepada mereka.
Salah satu pemodal ventura AS yaitu Sequoia Capital telah mengumumkan bahwa akan ada perubahan besar pada kebijakan perusahaan. Sebab, sudah banyak startup baru yang melakukan PHK dan menutup aliran dana dari para investor.
Lalu, ada juga startup
Service yang memutuskan untuk tutup toko pada 20 Maret lalu seperti yang ditulis pihak Service lewat laman resminya.
"Terlepas dari kemitraan dengan perusahaan-perusahaan besar seperti KAYAK dan Microsoft, kami tidak pernah menghasilkan keuntungan. Penggalangan dana yang kami lakukan tidak pernah berhasil karena Covid-19," tulis perwakilan Service.
"Usai mempertimbangkan berbagai opsi, kami memutuskan untuk menutup layanan pada 20 Maret," lanjut mereka.
[Gambas:Video CNN]Berdasarkan data yang dihimpun
CNBC dari berbagai sumber media, startup penjualan mobil hanya menghasilkan pendapatan 30-50 persen selama pandemi virus corona.
Sementara startup penyedia ruang kerja, Knotel mengkonfirmasi kepada CNBC bahwa mereka telah melakukan PHK 349 karyawan secara global.
Menilik perkembangan bisnis startup di Indonesia di tengah pandemi virus corona SARS-Cov-2. Salah satu perusahaan pada sektor makanan daring (warteg online), yaitu Wahyoo mengatakan dampak wabah ini mempengaruhi mitra mereka.
Menurut Pendiri Wahyoo, Peter Shearer, ada beberapa mitra warteg mereka yang tutup karena takut terjangkit virus dan ada juga yang tutup karena sepi pembeli.
"Kondisi seperti ini tentu memberikan impact yang kurang baik buat mitra-mitra kami. Beberapa ada yang tutup karena takut terkena virus, ada juga yang tutup karena memang sepi pengunjung, ada juga yang berkurang omzetnya," kata Peter kepada
CNNIndonesia.com, Rabu (1/4) malam.
Lalu saat ditanya apakah dampak virus corona ini sampai memangkas karyawan, Peter menegaskan pihaknya tidak melakukan PHK.
"Tidak ada," tegasnya.
Lebih lanjut kata Peter, saat ini Wahyoo tengah berupaya untuk melakukan penggalangan dana demi membantu warung-warung makan (warteg) yang terkena dampak lewat kampanye #rantanghati.
"Kita jembatani dengan campaign #rantaihati. Lalu makanan-makanan dari pemilik warung tersebut kita berikan kepada warga sekitar yang juga terkena dampak krisis ini, yang jadi tidak bisa bekerja, atau yang mungkin yang jadi korban PHK," pungkasnya.
(dal/din/dal)