Jakarta, CNN Indonesia -- Larangan
mudik 2020 yang ditetapkan pemerintah Joko Widodo sebagai langkah pencegahan penularan virus
corona (Covid-19) bakal berdampak kepada bisnis
after sales (setelah penjualan) mobil. Jumlah konsumen ke dealer untuk perawatan kendaraan pada masa jelang lebaran yang biasanya naik diproyeksi akan terjadi penurunan.
Hal itu dirasakan Business Innovation and Sales & Marketing Director Honda Prospect Motor (HPM) Yusak Billy.
Billy mengatakan penurunan jumlah konsumen ke dealer resmi sebelumnya sudah terusik pandemi corona di Indonesia. Beban dealer ditambah dengan larangan mudik 2020. Ia menuturkan pada tahun-tahun sebelumnya rata-rata kunjungan konsumen ke dealer jelang lebaran meningkat 30 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan adanya Covid-19 ini dan tidak dianjurkannya oleh pemerintah untuk pulang kampung, saya rasa tidak ada peningkatan signifikan," kata Billy melalui pesan singkat, Rabu (22/4).
Hal yang sama diungkap Direktur Marketing Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra. Amelia menuturkan penurunan pada bisnis
after sales mulai dirasakan sejak meluasnya wabah Covid-19 sehingga masyarakat enggan keluar rumah.
Amelia mengatakan pandemi Corona di Indonesia khususnya Jabodetabek menyebabkan jumlah konsumen yang datang ke dealer turun lebih dari 50 persen per hari. Satu dealer Daihatsu biasanya mampu mengerjakan 40 unit mobil per hari.
"Ya tidak boleh keluar, mobil tidak dipakai jadi ya jarang servis
dong," ucap Amelia.
Sedangkan pada masa jelang lebaran, Amelia menuturkan tren kenaikan di dealer umumnya sampai 15 persen.
"Kalau satu bengkel rata-rata unit
entry per hari 40 mobil, maka menjelang lebaran naik 15 persen menjadi 46 mobil," kata Amelia.
Belum Hitung KerugianAmelia belum mau mengungkap kerugian pada bisnis
after sales imbas larangan mudik tahun ini.
"Ya semua bisnis sedang menderita," ucap Amelia.
Honda pun demikian. Menurut, Billy prioritas perusahaan saat ini bagaimana bisa tetap melayani konsumen pada masa pandemi corona ini.
"Yang terpenting buat kami sekarang adalah bagaimana dapat melayani konsumen yang membutuhkan," ungkap Billy.
Sementara Direktur Marketing Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi menyatakan perusahaan masih memantau dampak larangan mudik hari raya, terutama dari sisi kerugian bisnis
after sales pada dealer-dealer Toyota.
"Kami masih monitor," ucap Anton.
(ryh/mik)
[Gambas:Video CNN]