DPR Desak Polisi Usut Kasus 91 Juta Akun Tokopedia Bocor

CNN Indonesia
Rabu, 06 Mei 2020 03:01 WIB
Pengguna Tokopedia bertransaksi melalui gawai di Jakarta, Senin (4/5/2020). Kementerian Komunikasi dan Informatika bersama BSSN dan Tokopedia akan melakukan evaluasi, penyelidikan, dan mitigasi teknis terhadap upaya peretasan data pengguna sebanyak 91 juta akun dan 7 juta akun merchant, serta akan terus memastikan ekonomi digital khususnya e-commerce tetap berjalan dengan baik dan lancar tanpa diganggu peretas data. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/pras.
Ilustrasi Tokopedia. (ANTARAFOTO/PUSPA PERWITASARI)
Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil Ketua Komisi I DPR RI Abdul Kharis Almasyhari meminta pemerintah dan kepolisian segera menyelidiki kasus kebocoran data 91 juta pengguna Tokopedia dan membuka hasilnya secara transparan.

Abdul mengatakan pemerintah harus menjamin data para konsumen tetap terlindungi sesuai aturan perundang-undangan yang berlaku.

"Menkominfo bersama BSSN bisa membantu Polri agar aktif melakukan penyelidikan dengan berlandaskan UU ITE dan UU Perlindungan Konsumen agar semua pihak yang bertanggung jawab ditegakkan hukum atasnya dan memastikan konsumen Indonesia tetap terlindungi data dan keamanannya," kata Abdul dalam keterangan tertulis, Selasa (5/5).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Politikus PKS itu juga menuntut Tokopedia untuk bertanggung jawab atas keamanan data pribadi konsumen dari penyalahgunaan. Aturan itu tertuang dalam PP Nomor 71 Tahun 2019 dan Peraturan Menkominfo Nomor 20 Tahun 2016 dalam Bab 5 kewajiban Pengguna pasal 28.

"Tokopedia harus memastikan enskripsi data dan keamanannya untuk dibenahi," ucapnya.


Terpisah, Anggota Komisi I DPR Fraksi PAN Farah Putri Nahlia mendesak kepolisian untuk mengusut tuntas kejadian ini. Dia bilang Negara harus melindungi kepentingan negara dalam kasus ini.

"Polri harus proaktif melakukan penyelidikan kepada Tokipedia sengan UU ITE dan UU Perlindungan Konsumen supaya kebocoran data ini terang-benderang," ucap Farah kepada wartawan.

Dia juga menuntut pertanggungjawaban dari Tokopedia sebagai penyedia aplikasi. Politikus PAN itu menilai Tokopedia tidak boleh hanya mengimbau penggunanya mengganti password dan berdalih data konsumen aman.

"Bocornya data pengguna Tokopedia adalah hal yang paling memalukan bagi sebuah perusahaan dengan basis IT," pungkasnya.


Sebelumnya, 15 juta akun Tokopedia disebut bocor.. Kemudian informasi itu berkembang menjadi 91 juta akun Tokopedia yang diperjualbelikan.

Data tersebut dijual seharga US$5.000 (Rp74,3 juta) di sebuah situs jual beli dark web. Padahal bocoran sebelumnya menyebut akun pengguna Tokopedia yang bocor hanya 15 juta akun saja. Angka itu hanya seperenam dari total pengguna Tokopedia.

Hal ini diungkap sebuah situs yang berisi informasi mengenai informasi peretasan, keamanan siber, privasi, dan pengawasan Hackread. Hal ini juga diungkap pengamat keamanan siber Alfons Tanujaya lewat akun Youtube miliknya.

(dhf/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER