TREN TEKNOLOGI

Cara Kerja Teknologi Bluetooth Lacak Pasien Covid-19

CNN Indonesia
Sabtu, 09 Mei 2020 08:51 WIB
Tenaga Kesehatan memeriksa warga di Kota Sorong, Papua Barat, Jumat (3/4/2020). Tim Satgas COVID-19 Kota Sorong melakukan pemeriksaan kesehatan kepada puluhan Orang Dalam Pemantauan (ODP) yang satu lingkungan dengan dua orang Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dinyatakan positif corona. Data terakhir pada Kamis (2/4/2020) tercatat dua orang PDP meninggal dunia, empat PDP masih dirawat dan tiga PDP selesai dalam pengawasan serta 97 Orang Dalam Pemantauan (ODP).  ANTARA FOTO/Olha Mulalinda/pras.
Ilustrasi pasien virus corona. (ANTARA FOTO/OLHA MULALINDA)
Jakarta, CNN Indonesia -- Saat ini banyak perusahaan teknologi yang memanfaatkan teknologi bluetooth untuk disematkan ke sistem pelacakan pasien positif virus corona Covid-19.

Sebut saja Google dan Apple, dua perusahaan raksasa teknologi AS ini mengklaim bahwa metode ini sebagai solusi terbaik untuk melakukan pelacakan dan penelusuran pasien virus corona baru.

Google dan Apple telah menerbitkan API (Application Programming Interface) yaitu perangkat lunak yang mengizinkan dua aplikasi terhubung satu sama lain.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nantinya pengguna diharuskan untuk mengaktifkan Bluetooth, lalu pengelola akan mengumpulkan data dari perangkat Bluetooth lain yang dekat dengan pengguna. Jika ada masyarakat yang terjangkit Covid-19, maka pengelola akan memberikan sinyal peringatan untuk mengkarantina diri selama 14 hari.

Sebetulnya, bagaimana teknologi bluetooth bekerja pada sebuah sistem?

Bluetooth pada dasarnya bekerja dengan menggunakan teknologi komunikasi nirkabel jarak pendek untuk menghubungkan dua perangkat secara bersamaan.

Berkat teknologi ini, Anda dapat mentransfer data dari ponsel ke laptop hingga menghubungkannya ke speaker nirkabel untuk mendengarkan musik.

Secara teknis, koneksi nirkabel antara dua perangkat bluetooth dikenal sebagai tautan radio jarak pendek, frekuensi, dan ad hoc (jenis jaringan komputer berbasis wireless yang menghubungkan dua atau lebih perangkat).

Perangkat bluetooth ini dikelola menggunakan topologi RF atau yang lebih dikenal dengan 'star topology' atau topologi bintang, seperti dikutip North PS.

Berdasarkan tipologi bintang, akan ditunjuk satu Master dan tujuh budak (anak buah) yang aktif. Seorang Master bertanggung jawab untuk menyediakan sinkronisasi ke semua bawahannya (piconet).

Piconet merupakan istilah dari jaringan bluetooth yang dihasilkan oleh komunikasi antar peralatan bluetooth. Perangkat apa pun dapat menjadi bagian dari satu atau beberapa piconet. Ini yang membuat bluetooth semakin kuat.

Seperti dilansir Digital Trends, chip bluetooth memiliki standar minimum untuk menjangkau perangkat lain yaitu sekitar 10 meter. Selain itu, kecepatan transfer data bluetooth sebenarnya tidak begitu tinggi.

Artinya, ketika kita melakukan transfer data dalam jumlah yang besar maka akan memakan waktu lama.

(din/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER