Jakarta, CNN Indonesia -- Unggahan aktivis
Nahdlatul Ulama (NU), Roy Murthado soal Jokowi dan corona sempat dihapus oleh
Facebook. Namun, menurut Roy sehari kemudian status itu sempat dibuka lagi oleh Facebook.
Postingan Roy pada 11 Mei lalu menyindir pernyataan Jokowi yang mengimbau masyarakat agar berdamai dengan Covid-19. Dalam unggahannya, Roy menyebut maksud Jokowi agar masyarakat Indonesia berdamai dengan Covid-19 lantaran menyambut Idul Fitri.
Roy dikenal sebagai Koordinator Komite Nasional Forum Nahdliyin untuk Kedaulatan Sumber Daya Alam (FNKSDA). Dia juga adalah pengasuh Pengasuh Pesantren Misykat Al-anwar, Bubulak, Bogor.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian beberapa jam setelah mengunggah sindiran tersebut. Roy mengatakan statusnya tersebut dihapus oleh Facebook karena dianggap melanggar standar komunitas Facebook tentang ujaran kebencian.
Saat dikonfirmasi oleh
CNNIndonesia.com, Roy mengatakan unggahan itu telah dimunculkan kembali oleh Facebook sehari kemudian (12/5).
"Hanya bilang bahwa Jokowi mengajak berdamai dengan Covid-19 karena menjelang lebaran lebih baik saling memaafkan. Tapi kemudian sehari dibuka lagi oleh Facebook," ujar Roy saat dihubungi
CNNIndonesia.com, Rabu (13/5).
Roy mengatakan tidak mengajukan banding apa pun kepada Facebook. Postingannya secara otomatis muncul lagi.
"Muncul lagi [tanpa mengajukan banding]," kata Roy.
Mengacu pada pedoman komunitas Facebook soal ujaran kebencian, Facebook tidak mengizinkan ujaran kebencian karena menciptakan lingkungan yang mengintimidasi dan mengucilkan serta dalam beberapa kasus mungkin turut mengakibatkan kekerasan di dunia nyata.
Facebook mengartikan ujaran kebencian sebagai serangan langsung kepada orang berdasarkan hal-hal yang kami sebut karakteristik terlindungi, yaitu ras, etnis, kewarganegaraan, agama, orientasi seksual, jenis kelamin, atau identitas gender, dan disabilitas maupun penyakit berat.
Dalam
situsnya, Facebook menjelaskan terkadang orang membagikan konten yang berisi ujaran kebencian dari orang lain dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran atau mengedukasi orang lain.
"Kami mengizinkan humor atau komentar sosial terkait dengan topik-topik tersebut. Selain itu, kami yakin bahwa ketika menggunakan identitas asli, orang akan lebih bertanggung jawab saat membagikan komentar semacam itu menggunakan identitas asli mereka," kata Facebook.
CNNIndonesia.com telah mengonfirmasi hal ini kepada Facebook Indonesia. Namun, Facebook Indonesia enggan berkomentar.
(jnp/eks)
[Gambas:Video CNN]