Jakarta, CNN Indonesia -- Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 mengimbau masyarakat untuk mengunduh aplikasi Bersatu Lawan Covid (BLC). Ketua Tim Pakar Gugus Tugas Percepatan Penanganan
Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan aplikasi itu dapat menampilkan peta risiko Covid-19 dari seluruh Indonesia.
Wiku menuturkan peta risiko Covid-19 berasal dari laporan masyarakat yang mengunduh aplikasi tersebut. Semakin banyak laporan, dia mengatakan semakin detil peta risiko menampilkan kondisi kasus Covid-19 di Indonesia.
Berdasarkan penelusuran
CNNIndonesia.com, masyarakat dapat mengunduh aplikasi tersebut di Google Play dan App Store. Aplikasi itu diketahui dikembangkan oleh Direktorat layanan APTIKA Kementerian Kominfo.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk dapat menggunakan aplikasi itu, pengguna harus terlebih daru mendaftarkan nana, alamat email, dan Nomor Identitas Kependudukan (NIK). Selanjutnya, masyarakat akan diminta untuk melengkapi data diri lebih detil, seperti nama lengkap, tanggal lahir, hingga tempat tinggal.
Setelah hal itu dilakukan, pengguna akan melihat sejumlah fitur, seperti peta kasus, informasi aktual kasus Covid-19, layanan rumah sakit rujukan, diagnosa mandiri, hingga konsultasi.
Khusus untuk peta, aplikasi itu akan memperlihatkan lingkaran dengan dominasi orange di sejumlah wilayah. Jika tinggal di Jakarta, pengguna akan melihat titik itu dalam jumlah banyak.
Berdasarkan keterangan resmi dalam aplikasi itu, lingkaran itu menggambarkan penilaian kerawanan sebuah lokasi berdasarkan jumlah Orang Dalam Pengawasan, Pasien Dalam Pengawasan, dan kasus konfirmasi Covid-19 per kecamatan.
"Semakin merah lokasi, semakin tinggi tingkat kerawanan daerah," kutip keterangan dalam aplikasi tersebut.
Tidak ada keterangan lebih detil mengenai peta dalam aplikasi tersebut apakah terhubung dengan peta serupa yang dibuat oleh sejumlah pemerintah daerah.
Untuk fitur diagnosa mandiri, aplikasi itu menuntut penggunanya untuk mengisi sejumlah formulir, misalnya cek gejala, perjalanan dan kontak, dan riwayat penyakit. Aplikasi itu juga dibuat untuk digunakan oleh petugas dalam memantau kasus dan menangani Covid-19.
Meski bisa bermanfaat untuk mengetahui wilayah rawan, aplikasi tersebut diketahui tidak memuat informasi soal kebijakan privasi.
Pengguna harus mengakses kebijakan privasi pada situs
https://covid19.go.id/v/privacy-policy. Dalam laman tersebut, BLC mengikuti prosedur standar menggunakan file log. File itu diklaim mencatat pengunjung ketika menggunakan aplikasi.
Informasi yang dikumpulkan oleh file log antara lain alamat protokol internet (IP), tipe browser, Penyedia Layanan Internet (ISP), tanggal dan waktu, halaman rujukan/keluar, dan mungkin jumlah klik. Namun, data itu diklaim tidak terkait dengan informasi apa pun yang dapat diidentifikasi secara pribadi.
"Tujuan dari informasi ini adalah untuk menganalisis tren, melacak pergerakan pengguna, dan mengumpulkan informasi demografis," bunyi kebijakan yang tertulis dalam situs.
Kebijakan privasi BLC diklaim dibuat dengan bantuan Pembuat Kebijakan Privasi GDPR dan Templat Syarat dan Ketentuan.
Server iklan pihak ketiga atau jaringan iklan pada aplikasi itu disebut menggunakan teknologi seperti cookie, JavaScript, atau Web Beacon yang digunakan dalam iklan masing-masing dan tautan yang muncul di BLC, yang dikirim langsung kepada pengguna.
"Mereka secara otomatis menerima alamat IP Anda ketika ini terjadi. Teknologi ini digunakan untuk mengukur efektivitas kampanye iklan mereka dan/atau untuk mempersonalisasi konten iklan yang Anda lihat di situs web yang Anda kunjungi,"
"Perhatikan bahwa BLC tidak memiliki akses atau kontrol terhadap cookie ini yang digunakan oleh pengiklan pihak ketiga,"
Dalam bagian Kebijakan Privasi Pihak Ketiga, Kebijakan Privasi BLC tidak berlaku untuk pengiklan atau situs web lain. Oleh karena itu, pengguna disarankan untuk berkonsultasi dengan masing-masing Kebijakan Privasi dari server iklan pihak ketiga ini untuk informasi yang lebih terperinci.
"Ini mungkin termasuk praktik dan instruksi mereka tentang cara menyisih dari opsi tertentu. Anda dapat menemukan daftar lengkap Kebijakan Privasi ini dan tautannya di sini: Tautan Kebijakan Privasi,"
(jps/dal)
[Gambas:Video CNN]