Peneliti Temukan Dinosaurus Kanibal Pemakan Dino Lain

CNN Indonesia
Senin, 01 Jun 2020 04:09 WIB
An excavator palaeontologist from the National Museum of Natural History of Paris, clears the debris from around a pelvis bone situated near a femur of a Sauropod on July 24, 2019, after it was discovered earlier in the week during excavations at the palaeontological site of Angeac-Charente, near Ch‚teauneuf-sur- Charente, south western France. - The 140 million-years-old, two meters long, 500 kilogramme femur of the Jurassic period Sauropod, the largest herbivorous dinosaur known to date, was discovered nestled in a thick layer of clay by a team of volunteer excavators from the National Museum of Natural History working at the palaeontological site. Other bones from the animal's pelvis were also unearthed. (Photo by GEORGES GOBET / AFP)
Paleontologist dari Museum Nasional Sejarah Alam di Paris, 24 JUli 2019. (AFP/GEORGES GOBET)
Jakarta, CNN Indonesia -- Para peneliti memperkirakan salah satu jenis dinosaurus karnivora, Allosaurus, kerap memakan sesama dinosaurus lain alias kanibal.

Hal ini terungkap setelah mereka menelaah bekas gigitan pada fosil tulang belulang dinosaurus itu di Midwest, Amerika Serikat.

Dari hasil analisa itu ditemukan tanda perilaku mengais sampah dan kemungkinan memangsa sesama. Beberapa jenis dinosaurus karnivor di era Jurasik Akhir diperkirakan menunjukkan perilaku tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini dipublikasikan pada jurnal PLoS One, Rabu (28/5). Fosil yang ada di tambang Mygatt-Moore, Colorado ini menunjukkan tanda gigitan yang sangat tinggi dan tidak biasa.

Allosarurus sendiri diperkirakan punya panjang sembilan meter, dengan kuku panjang dan bentuk tengkorak seperti kapak. Dinosarus ini menjadi salah satu yang ditakuti di era Jurasik.

Daerah pertambangan itu memang memiliki banyak peninggalan fosil dinosaurus dari era Jurasik akhir atau sekitar 150 juta tahun lalu.

Setelah mempelajari lebih dari 2.300 tulang. Tim ahli paleontologi menemukan sebanyak 648 fosil atau sekitar 29 persen dari tulang yang mereka temukan berisi bekas gigitan dinosaurus Terapoda memiliki bekas gigitan.

Terapoda adalah kelompok karnivora raksasa seperti T. rex, Spinosaurus dan Allosaurus. Dari hasil pengukuran bekas gigitan pada fosil, tim menyimpulkan setidaknya dua theropoda besar yang mereka temukan, Allosaurus dan Ceratosaurus.

Mereka juga menemukan dinosaurus karnivora yang lebih besar dan sebelumnya tidak ditemukan di Mygatt-Moore. Diperkirakan dinosaurus raksasa ini tengah memakan bangkai yang dibiarkan membusuk di dunia prasejarah, seperti diberitakan CNET

Daerah tambang itu diyakini merupakan lokasi ekosistem tanah basah di masa lampau. Sehingga, lumpur di kawasan ini memperlambat proses penghancuran dinosaurus yang mati.

Hal ini membuka peluang bagi para predator besar untuk memakan bangkai dari dinosaurus yang mati itu. Para peneliti menemukan banyak tanda gigitan pada tulang-tulang dinosaurus herbivora.

Sebagian besar tulang dengan bekas gogotan merupakan tulang dinosaurus berleher panjang Sauropods. Sementara sebagian lain berasal dari jenis Mymoorapelta maysi. Ini adalah jenis dinosaurus yang memiliki tameng. Beberapa bekas gigitan tampak pada fosil Allosaurus itu sendiri, seperti dikutip The Guardian

Dari tanda gigitan ini juga peneliti menyimpulkan kalau mereka tidak memakan sesama dinosaurus, tapi memakan bangkai mereka. Peneliti juga mengklaim telah menemukan bekas gigitan Allosaurus pada tulang Allosaurus lain.

"Terapoda besar seperti Allosaurus kemungkinan bukan jenis dinosaurus yang memilih-milih makanan. Terutama ketika mereka kekurangan sumber makanan," jelas Stephanie Drumheller, seorang ahli paleontologi di University of Tennessee, Knoxville, AS dalam siaran pers.

Meski demikian, para peneliti menyebut masih terbuka kemungkinan kalau bekas gigitan di tulang itu tidak berhubungan dengan aktivitas memakan bangkai atau kanibalisme.

Bisa saja makhluk-makhluk ini saling bersaing untuk mendapatkan makanan. Sehingga, mereka saling gigit ketika terlibat dalam perkelahian. Sebab, hal ini juga terjadi pada kawanan buaya saat ini. Pertarungan mereka meninggalkan luka besar dan bekas luka di kepala, ekor dan anggota badan atau lawan. (eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER