Zoom Tutup Akun Kelompok HAM Usai Kenang Peristiwa Tiananmen

CNN Indonesia
Jumat, 12 Jun 2020 04:06 WIB
(FILES) In this file photo illustration taken on March 30, 2020, a Zoom App logo is displayed on a smartphone in Arlington, Virginia. - Videoconferencing group Zoom pledged to step up privacy and safety controls after a series of complaints about the application which has surged in popularity during the coronavirus pandemic. In a statement late April 1, 2020, Zoom founder and chief executive Eric Yuan said the company would be "shifting all our engineering resources to focus on our biggest trust, safety, and privacy issues." (Photo by Olivier DOULIERY / AFP)
ilustrasi. (Olivier DOULIERY / AFP)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah kelompok Hak Asasi Manusia yang berpusat di Amerika Serikat marah atas tindakan Zoom yang menutup akun mereka.

Dikutip dari CNN, penutupan akun terjadi usai kelompok tersebut mengadakan acara untuk mengenang peristiwa pembantaian di Lapangan Tiananmen, China.

Humanitarian China mengatakan mereka tidak dapat mengakses akunnya pada Minggu, seminggu setelah mereka mengadakan pertemuan virtual.  Humanitarian China merupakan sebuah organisasi yang berbasis di California yang memberikan bantuan bagi para tahanan politik dan aktivis di China

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kelompok itu mengatakan lebih dari 250 orang di seluruh dunia bergabung dengan konferensi Zoom, sementara yang lain membagikannya di media sosial.

"Akun Zoom yang digunakan untuk konferensi ini menampilkan pesan bahwa telah dimatikan. Zoom belum menanggapi permintaan kami untuk penjelasan," ujar juru bicara kelompok tersebut.

Berita penutupan akun pertama kali dilaporkan oleh situs web berita Axios. Zoom mengonfirmasi kepada CNN Business bahwa mereka telah mengaktifkan kembali akun yang berbasis di AS.

Zoom pun mengungkap dalam pernyataan resminya, perusahaan harus mematuhi hukum di negara tempat beroperasi.

"Kami berusaha membatasi tindakan yang diperlukan untuk mematuhi hukum setempat. Platform kami semakin mendukung percakapan lintas-batas yang kompleks, di mana kepatuhan terhadap hukum beberapa negara sangat sulit," kata perusahaan itu.

Zoom menegaskan tidak menentang kebebasan berbicara. (cnn.com)


[Gambas:Video CNN]
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER