Jakarta, CNN Indonesia --
Zoom mengumumkan mengakuisisi Keybase guna meningkatkan keamanan pengiriman pesan dan file. Akuisisi ini diakui akan mempercepat rencana Zoom untuk membangun layanan enkripsi ujung ke ujung (
end-to-end).
"Inilah yang Zoom rencanakan untuk bangun; memberikan keamanan bagi pengguna kami, kemudahan penggunaan, dan skala secara bersamaan," kata CEO Zoom Eric S. Yuan dalam keterangan resmi dikutip Senin (11/5).
Menurut Eric, langkah pertama perusahaan adalah mengumpulkan tim yang tepat, setelah itu menggandeng perusahaan berpengalaman untuk meningkatkan kualitas Zoom.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keybase menghadirkan keahlian enkripsi dan keamanan yang mendalam ke Zoom, dan kami senang menyambut Max dan timnya. Membawa sekelompok insinyur keamanan yang kohesif seperti ini secara signifikan memajukan rencana 90 hari kami untuk meningkatkan upaya keamanan kami,' ucap Eric.
Sebagai anggota pengembang keamanan untuk Zoom, tim Keybase akan memberikan kontribusi penting bagi rencana 90 hari Zoom untuk secara proaktif mengidentifikasi, mengatasi, dan meningkatkan kemampuan keamanan dan privasi platformnya.
Sebelumnya Zoom telah memperbarui layanan mereka dengan meluncurkan versi Zoom 5.0 dengan dukungan enkripsi ACM 256-bit GCM.
Chief Product Officer Zoom Oded Gal mengatakan enkripsi AES 256-bit GCM diklaim dapat meningkatkan keamanan data akun pengguna Zoom.
"Di
back-end, enkripsi AES 256-bit GCM akan meningkatkan standar untuk mengamankan data pengguna kami dalam prosesnya," tulis Gal.
Ada tujuh fitur pada pembaruan Zoom 5.0:
1. Kontrol routing data
Seseorang yang ditunjuk sebagai admin dapat memilih pusat data mana yang digunakan saat rapat dan webinar berlangsung. Fitur ini dapat memungkinkan admin untuk mengetahui lalu lintas real-time aktivitas akun, grup atau pengguna.
2. Ikon keamanan
Perusahaan memutuskan untuk memindahkan ikon Keamanan (Security) berdampingan dengan kolom host menu Meeting.
3. Host memiliki kendali yang lebih kuat terhadap keberlangsungan rapat
Pada pembaruan Zoom 5.0, seseorang yang ditunjuk sebagai host dapat melaporkan pengguna lewat fitur Keamanan. Mereka juga dapat menonaktifkan fitur kepada peserta yang mengubah nama atau identitas mereka saat sesi virtual rapat berlangsung.
Khusus pelanggan Zoom yang bergerak di sektor pendidikan, fitur Share Screen (Berbagi Layar) hanya dibolehkan untuk host.
4. Fitur Waiting Room (Ruang Tunggu)
Fitur Waiting Room memungkinkan host mengaktifkan ruang tunggu virtual sebelum para peserta bergabung di dalam rapat.
Zoom telah mengubah fitur ini menjadi default (fitur bawaan) baik untuk pengguna kategori Basic maupun Professional.
"Semua host sekarang juga dapat mengaktifkan fitur Ruang Tunggu ini saat meeting virtual mereka sedang berlangsung," kata Gal.
5. Kata sandi yang kompleks dapat diatur otomatis
Dengan adanya fitur ini memungkinkan para pengguna Zoom untuk mengatur kata sandi mereka yang lebih rumit. Untuk akun yang dikelola oleh admin, nantinya ia bisa mendefinisikan kompleksitas kata sandi seperti panjang alfanumerik dan persyaratan karakter khusus.
"Selain itu, admin Zoom untuk layanan panggilan telepon sekarang dapat menyesuaikan panjang PIN yang diperlukan untuk mengakses voice mail," tutur Gal.
6. Kata sandi bakal direkam lewat cloud
Kata sandi yang ditetapkan secara otomatis bisa diakses di fitur rekaman komputasi awan (cloud).
7. Peningkatan dashboard
Admin yang khusus mengelola akun bisnis dan pendidikan pada pembaruan Zoom 5.0 bisa melihat bagaimana alur rapat online yang bakal terhubung ke pusat data Zoom di Dashboard Zoom milik mereka.
"Ini termasuk semua pusat data yang terhubung ke server HTTP Tunnel serta Conference Room Connectors serta gateway.
(mik)
[Gambas:Video CNN]