Fakta Pesawat Bomber China Xian H-6 yang Terobos Taiwan

CNN Indonesia
Selasa, 23 Jun 2020 14:36 WIB
Xian H-6 China
Ilustrasi pesawat bomber China. (Alert5 via Wikimedia Commons (CC-BY-SA-4.0)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pesawat bomber Xian H-6 merupakan salah satu pesawat andalan Angkatan Udara China yang digunakan untuk menerobos zona pertahanan militer Angkatan Udara Taiwan pada Senin (22/6).

Pesawat pengebom H-6 merupakan pesawat militer berkemampuan nuklir yang serupa dengan pesawat pengebom buatan Uni Soviet.

Meski begitu, Taipei tak menjelaskan berapa jumlah pesawat China yang menerobos wilayahnya itu. Penerobosan ini merupakan yang ke delapan kali dalam dua minggu terakhir.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berikut fakta-fakta terkait pesawat bomber Xian H-6:

1. Xian H-6 versi pesawat milik Uni Soviet, Tupolev Tu-16

Pesawat pembom Xian H-6 merupakan pengembangan pesawat milik Uni Soviet (sekarang Rusia) yaitu Tupolev Tu-16 yang khusus diperuntukkan untuk Angkatan Udara China.

Pengiriman Xian H-6 pertama kali ke China lewat Xi'an Aircraft Industrial Corporation (XAC) tahun 1958 dan memulai penerbangan setahun kemudian.

Produksi pesawat dilakukan oleh salah satu pabrik di Kota Xian, China. Sampai tahun 1990-an, mereka berhasil membuat Xian H-6 sebanyak 150 unit.

Setelah itu, Angkatan Udara China memutuskan untuk meningkatkan kinerja pesawat dengan membangun versi terbaru yaitu H-6K, seperti dikutip Military Today.

2. Angkatan Udara China Punya Banyak Varian Pesawat Bomber

Sebetulnya Xian H-6 bukan satu-satunya pesawat bomber yang dimiliki Angkatan Udara China, ada beberapa varian pesawat lain di antaranya H-6A difungsikan untuk membawa bom nuklir, H-6B pesawat pengintai, dan H-6D pesawat pembawa misil antiship.

H-6D sendiri diperkenalkan pada awal 1980-an dan membawa rudal C-601 NATO Silkworm yang ditempatkan di masing-masing sayap pesawat. Pesawat ini dilengkapi dengan radai pengintai I-band tipe 245 Kobalt, seperti dilansir Military Wikia.

3. Xian H-6 dilengkapi Turbojet Xian WP8

Pesawat bomber Xian H-6 menggunakan dua mesin Turbojet Xian WP8 yang mana juga disematkan di pesawat Tupolev Tu-16. Dengan meningkatnya teknologi rudal jelajah udara, peran H-6 sebagai bomber yang membawa bom nuklir menjadi berkurang.

H-6K merupakan varian terakhir dari H-6 yang dapat membawa rudal jelajah anti-kapal YJ-12 atau bisa juga disebut CJ-10A. Rudal-rudal jelajah ini memiliki jangkauan 400 kilometer sampai 2.400 kilometer.

4. Xian H-6 bisa Bawa Persenjataan Sampai 9 ton

Pesawat pembpm H-6 termasuk bomber jarak menengah. Pembom ini mempunyai daya jelajah hingga 6.000 kilometer dengan kecepatan jelajah 768 kilometer perjam dan radius tempur mencapai 1.800 kilometer.

H-6 dapat melaju hingga kecepatan maksimum 1.050 kilometer per jam dan membawa persenjataan seberat 9 ton atau 9.000 kilogram.

5. Xian H-6 dilengkapi sampai 7 kanon untuk pertahanan diri

H-6 dilengkapi dengan 6 tau 7 kanon 35 mm. Dua kanon di sirip belakang, dua di badan, dua di ekor, dan beberapa H-6 dilengkapi kanon pada hidung pesawat.

Sebelumnya, Taiwan tak menjelaskan berapa jumlah pesawat China yang menerobos wilayahnya itu. Penerobosan ini merupakan yang ke delapan kali dalam dua minggu terakhir.

Militer Taiwan bisa segera mengusir pesawat-pesawat China tersebut dari wilayahnya setelah mengirim peringatan lisan melalui radio.

Melalui pernyataan, militer Taiwan juga mengatakan telah mengerahkan jet-jet tempurnya untuk berpatroli dan secara proaktif "mengusir" pesawat-pesawat asing yang memasuki wilayahnya.

Taiwan selama ini berada di bawah ancaman invasi terus-menerus oleh China. Beijing menganggap Taiwan sebagai wilayah mereka dan bersumpah akan merebut, meski dengan kekerasan, terutama jika negara itu mendeklarasikan kemerdekaan.

Jika menghitung kekuatan, pasukan Taiwan kalah jumlah dengan Tentara Pembebasan Rakyat China yang sangat besar.

Kondisi itu diperparah ketika negara-negara barat semakin waspada menjual sistem senjata canggih ke Taiwan karena takut menimbulkan kemarahan Beijing.

Taiwan saat ini memiliki sekitar 300 jet tempur, seluruhnya beroperasi sejak 1990-an, termasuk F-16 buatan Amerika Serikat, Mirage 2000-5 buatan Prancis, dan Indigenous Defensive Fighters (IDF) yang dikembangkan secara lokal.

Sejauh ini Amerika Serikat menjadi pemasok utama bagi angkatan bersenjata Taiwan, terlebih sejak Donald Trump menjabat.

Tahun lalu pemerintah Trump mengumumkan akan menjual 66 jet F-16 generasi terbaru ke Taiwan tak lama setelah penjualan peralatan militer lainnya termasuk rudal dan kendaraan lapis baja.

Rencana itu membuat marah China. Mereka bersumpah untuk memberikan sanksi kepada perusahaan yang terlibat dalam penjualan jika itu terealisasi.

(din/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER