Penyair Sapardi Djoko Damono tutup usia pada Minggu (19/7) pukul 09.17 WIB. Penyair yang dikenal dengan karya 'Hujan Bulan Juni' itu menghembuskan nafas terakhir di usia 80 tahun.
Kabar duka ini pun mendapat respons dari warganet di Twitter dengan cuitan 'Pak Sapardi' yang turut menjadi trending topic di Indonesia. Beberapa di antaranya mengucapkan bela sungkawa, doa, hingga mengenang karya penyair itu.
Akun @Diarikecil13, misalnya. Ia mencuitkan sepotong karya Sapardi yang disebutnya akan hidup selamanya sembari mendoakan agar Sapardi pergi dengan tenang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada suatu hari nanti
Jasadku tak akan ada lagi
Tapi dalam bait-bait sajak ini
Kau takkan kurelakan sendiri
Pada suatu hari nanti
Suaraku tak terdengar lagi
Tapi di antara larik-larik sajak ini
Kau akan tetap kusiasati
Pada suatu hari nanti
Impianku pun tak dikenal lagi
Namun di sela-sela huruf sajak ini
Kau Takkan letih-letihnya kucari," tulis karya Sapardi, dikutip Minggu (19/7).
Lihat juga:Penyair Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia |
Akun lain, @isyourbabe_ menuliskan bahwa yang fana adalah waktu. "Belum pernah bersua, aku selalu cinta dengan semua karya bapak. Terima kasih untuk karya indahnya. Rest in heaven Pak Sapardi Djoko Damono," tulisnya.
https://twitter.com/isyourbabe_/status/1284694165314404354
Akun lain turut mendoakan agar Sapardi tenang dalam kepergiannya. "Padahal Juni baru saja pergi dan nyatanya kau turut serta menyertai, tak kembali. Tenang dan damai di sana, Pak Sapardi. Doa kami mengiringi," kata @adystiady.
Di antara cuitan netizen soal Sapardi, ada pula sutradara nasional Fajar Nugros yang menyampaikan kenangannya dengan Sapardi. Ia mengaku pernah sekali bertemu dengan almarhum di Institut Kesenian Jakarta (IKJ).
"Hanya sekali bertemu Pak Sapardi. Saat tes wawancara masuk IKJ. Selebihnya aku sibuk sendiri. Belum sempat disirami puisi," cuitnya.
Kepergian Sapardi dikonfirmasi oleh Pengurus Cabang Istimewa NU di Amerika Akhmad Sahal melalui akun Twitternya.
"Sugeng tindak, Penyair 'Hujan Bulan Juni' Sapardi Djoko Damono. Semoga husnul khatimah," ujar Akhmad melalui akun Twitter @sahaL_AS.
Berdasarkan informasi Almamater Universitas Indonesia (UI), almarhum meninggal dunia di Rumah Sakit Eka BSD.
Almarhum sebelumnya dirawat di rumah sakit karena menurunnya fungsi organ tubuh.
"Bapak masih di ICU karena memang kondisinya perlu dimonitor. (Penyebabnya) karena usia, tentu fungsi organ menurun dan ada infeksi berat," demikian keterangan Sonya Sondakh, selaku kerabat Sapardi saat dihubungi CNNIndonesia.com.
Kabar tersebut pertama kali disampaikan oleh sutradara dari Komunitas Teater Keliling Rudolf Puspa.
"Sastrawan Sapardi Djoko Damono masuk ICU di Eka Hospital, BSD. Kerja organ tubuh menurun. Mari kita doa bagi kesehatannya," tulisnya.
(uli/bir)