Keberhasilan Badan Antariksa Uni Emirat Arab (UEA) meluncurkan pesawat antariksa Hope atau Al-Amal ke planet Mars terbilang sebuah prestasi mengesankan. Sebab, proyek UEA ini terbilang berhasil dibuat dalam tempo singkat.
Pasalnya, sebagian besar misi Mars membutuhkan 10 hingga 12 tahun untuk pengembangan. Namun, para ilmuwan UEA hanya membutuhkan enam tahun untuk melaksanakan proyek tersebut.
Misi Al-Amal ke Mars meluncur dari Tanegashima Space Center, Jepang pada Minggu (19/7). Namun, Al-Amal tidak memiliki misi mendarat di Mars. Pesawat antarikasa pertama dari jazirah Arab itu hanya mengorbit di Mars agar dapat mempelajari dinamika atmosfer dan membentuk gambaran iklim yang lebih lengkap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pesawat Hope diluncurkan menggunakan roket Mitsubishi H-IIA dan diperkirakan akan sampai di Mars pada Februari 2021. Pesawat tersebut akan mengorbit selama satu tahun Mars atau setara dengan 687 hari di Bumi.
Petinggi Badan Antariksa UEA mengaku misi ke Mars merupakan bagian integral dari pembangunan ekonomi jangka panjang salah satu negara di Timur Tengah itu.
Misi itu juga bisa dinilai sebagai ancaman bagi negara yang selama ini mendominasi misi luar angkasa, seperti Amerika Serikat, Rusia, China, hingga Eropa.
Misi Hope dikembangkan oleh Badan Antariksa UEA yaitu Mohammed bin Rashid Space Center (MBRSC). Namun transportasi luar angkasa Hope dibangun di Laboratory for Atmospheric and Space Physics, Universitas Colorado AS.
Pesawat antariksa Hope memiliki bobot 1.350 kilogram, lebar 2,37 meter, dan tinggi 2,90 meter.
Pesawat antariksa Hope diketahui membawa tiga instrumen, yaitu Emirates Exploration Imager (EXI), Emirates Mars Infrared Spectrometer (EMIRS), dan Emirates Mars Ultraviolet Spectrometer (EMUS).
EXI dirancang untuk mempelajari atmosfer Mars yang lebih rendah, mengukur kedalaman optik es, dan menganalisis ozon Mars. EMIRS ditugaskan untuk mempelajari permukaan bawah Mars dan mengukur distribusi debu, awas es, uap air serta suhu.
Sedangkan EMUS ditugaskan untuk mengukur tingkat dan variabilitas karbon monoksida dan oksigen di termosfer Mars. Selain itu EMUS juga akan mengukur oksigen dan hidrogen di eksosfer.
Hope membutuhkan dua panel surya berkekuatan 600 watt untuk mengisi daya. Array panel surya itu akan dilipat dan ditempatkan di sisi probe lalu akan terbuka setelah probe berada di orbit Bumi.
Guna mendukung misi, Hope juga memiliki alat komunikasi dengan bantuan antena high-gain yang memiliki lebar 1,5 meter dan disematkan bandwidth 1,6 mbs sampai 250 kbps.
Hopeakan mengorbit di Mars untuk mengumpulkan data atmosfer Mars selama satu tahun atau setara dengan 687 hari di Bumi.
(jps/eks)