Mengenal Perusahaan China yang Uji Vaksin Corona di Indonesia

CNN Indonesia
Selasa, 21 Jul 2020 14:21 WIB
Sinovac Biotech merupakan perusahaan China yang akan menguji vaksin Covid-19 CoronaVac di Indonesia bekerjasama dengan Bio Farma dan Unpad.
Laboratorium Sinovac Biotech (AFP/NICOLAS ASFOURI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Indonesia menjadi salah satu lokasi pengujian vaksin virus corona buatan perusahaan China Sinovac Biotech. Pengujian di Indonesia akan dilakukan bersama Bio Farma dan Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran.

Sinovac Biotech Ltd. adalah perusahaan biofarmasi yang berbasis di Beijing, China. Perusahaan ini fokus pada penelitian, pengembangan, pembuatan, dan komersialisasi vaksin yang melindungi terhadap penyakit menular manusia.

Portofolio produk Sinovac termasuk vaksin untuk hepatitis A dan B, influenza musiman, pandemi influenza H5N1 (flu burung), influenza H1N1 (flu babi), gondongan dan rabies anjing.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 2009, Sinovac adalah perusahaan pertama di dunia yang menerima persetujuan untuk vaksin influenza H1N1-nya. Perusahaan ini juga menjadi satu-satunya pemasok vaksin pandemi influenza H5N1 untuk program penimbunan vaksin oleh pemerintah China.

Dilansir dari situs resmi, Sinovac telah mengajukan permohonan obat baru ke China Food & Drug Administration untuk vaksin enterovirus 71 miliknya. Vaksin tersebut diklaim terbukti efektif dalam mencegah penyakit tangan, kaki dan mulut pada bayi dan anak-anak selama uji coba fase III.

Di Indonesia, perusahaan ini bekerja sama dengan perusahaan swasta China, Sinovac Biotech untuk menguji vaksin Covid-19. Apabila uji klinis terlewati, Bio Farma akan memproduksi vaksin tersebut di Indonesia.

Selain Indonesia, pengujian tahap III vaksin Sinovac juga dilakukan di Brasil dan Banglades.

Pada tanggal 19 Juli 2020 sebanyak 2.400 vaksin telah tiba di Indonesia. Kedatangan vaksin Covid-19 dari Sinovac akan digunakan untuk kebutuhan fase uji klinis tahap 3 pada Agustus 2020 mendatang.

Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir mengatakan  Sinovac dipilih karena berbagai alasan. Pertama kualitas vaksin Hepatitis A-nya telah terjamin melalui sistem Prakualifikasi WHO, di mana tidak banyak perusahaan yang dapat memiliki vaksin WHO yang Prakualifikasi.

Kedua, vaksin Prakualifikasi  itu adalah bukti bahwa Sinovac telah menerapkan sistem manajemen kualitas yang kuat.

Ketiga, pengembangan vaksin Covid-19 Sinovac telah meningkat pesat. Perusahaan telah melakukan tes hewan non-primata pertama untuk vaksin Covid-19 dengan hasil yang menjanjikan dan diterbitkan dalam jurnal Science.

Keempat, Sinovac  adalah salah satu dari sedikit perusahaan pertama yang melakukan uji klinis fase III untuk manusia pada bulan Juli.

Pada bulan Juni perusahaan mengumumkan bahwa uji coba Fase I/ II tidak menemukan efek samping yang parah dan menghasilkan respons kekebalan pada 743 relawan.

Sinovac kemudian meluncurkan uji coba Fase III di Brasil pada bulan Juli. Perusahaan juga membangun fasilitas untuk memproduksi hingga 100 juta vaksin per tahun.

Kelima, Sinovac memiliki kapasitas industri skala besar dan pengalaman untuk memproduksi vaksin di seluruh dunia untuk lebih dari 30 negara.

Di sisi lain, Honesti mengatakan uji klinis vaksin Covid-19, dijadwalkan akan berjalan selama enam bulan, sehingga ditargetkan akan selesai pada bulan Januari 2021 mendatang.

Pihaknya juga telah mempersiapkan kapasitas produksi vaksin hingga 250 juta dosis.

"Apabila uji klinis vaksin Covid-19 tahap III lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada Q1 2021 mendatang, dan kami sudah mempersiapkan fasilitas produksinya di Bio Farma, dengan kapasitas produksi maksimal di 250 juta dosis", ujar Honesti.

(jnp/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER