Fitur Bicara Glory i-Auto Sulit Dioper ke Mobil Lain

CNN Indonesia
Kamis, 30 Jul 2020 02:08 WIB
Fitur i-Talk pada Glory i-Auto membutuhkan banyak penyesuaian jika ingin digunakan di mobil DFSK yang lain seperti Glory 580 atau Glory 560.
DFSK Glory i-Auto. (Sokonindo Automobile (DFSK))
Jakarta, CNN Indonesia --

Sokonindo Automobile (DFSK) menyebutkan fitur perintah suara i-Talk pada Glory i-Auto tak bisa sembarang dipasang ke model lain DFSK, bahkan pada Glory 580 yang jadi basis platformnya.

Technical Manager DFSK Sugiartono menjelaskan i-Talk dirancang khusus untuk Glory i-Auto yang diklaim sebagai mobil paling canggih ditawarkan perusahaan. Pada dasarnya membuat mobil DFSK lain menggunakan i-Talk bisa saja dilakukan, misalnya pada Glory 580 dan Glory 560, namun hal itu bakalan sangat sulit.

"Tentu saja teknologinya ini sudah sangat berbeda. Jadi ibaratnya akarnya belum terpasang di generasi sebelumnya yaitu 560 dan 580," kata Sugiartono.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia mengatakan meski terlihat simpel, dianggap hanya meningkatkan kemampuan perangkat lunak, memasang sistem i-Auto butuh banyak ubahan.

"Tidak sebatas update software saja. Jadi wiring, terus control module, dan segala macam yang kemudian tidak mungkin dipindahkan begitu saja," kata dia.

Glory i-Auto meluncur pada 22 Juli dengan harga Rp329,699 juta on the road Jakarta. Fitur i-Talk merupakan salah satu keunggulan mobil ini yang mengerti lebih dari 100 perintah suara yang bisa mengoperasikan fitur lain seperti koneksi ponsel, navigasi, sistem hiburan, hingga buka-tutup sunroof.

Sistem i-Talk hanya bisa mengerti bahasa Inggris, namun pihak DFSK telah mengungkap sedang mengerjakan versi bahasa Indonesia.

PR and Digital Manager Sokonindo Automobile Arviane Dahniarny Bahar menjelaskan i-Talk hanya bisa berbahasa Inggris saat ini sebab mempertimbangkan pasar ekspor.

DFSK Glory i-AutoDFSK Glory i-Auto. (Sokonindo Automobile (DFSK))

DFSK Glory i-Auto diproduksi di pabrik di kawasan Cikande, Tangerang. Meski baru diluncurkan Juli, produksi sudah berjalan sejak Januari.

"Mengapa desain awal tetap bahasa Inggris? Itu ada dua hal, target kami memang yang sudah melek teknologi jadi bahasa Inggris mereka sudah paham. Kedua karena ekspor, jadi disamakan dengan unit yang diekspor," kata perempuan dengan panggilam Ane tersebut.

(ryh/fea)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER