Komunitas pemilik mobil Peugeot dengan populasi terbatas Peugeot Les Autres (PLA) menggelar kopi darat (kopdar) pertama di Balai Penelitian Teknologi Karet (BPTK) Bogor dengan protokol Covid-19.
Acara kopdar yang diawali dengan short touring dari tol Jagorawi ke Bogor itu kemudian melihat fasilitas BPTK untuk mempelajari teknologi karet yang digunakan untuk membuat ban mobil dan produk karet lainnya serta bagaimana cara merawat dan membaca kode di ban.
Komunitas PLA sendiri berdiri tahun 2018 dan terbuka untuk pemilik, bekas pemilik, calon pemilik serta penggemar model Peugeot dengan populasi terbatas di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Walaupun para pemilik model Peugeot ini bisa bergabung ke komunitas regional, sebelumnya tidak ada komunitas khusus yang menaungi model-model populasi terbatas ini.
"Banyak spesies dari Peugeot di tanah air yang belum memiliki komunitas untuk tipenya, karena tipe tersebut tidak diproduksi dan dipasarkan di Indonesia maupun apabila dipasarkan hanya ada hitungan jari," Kata Ketua PLA Sri Budiarto Santoso lewat keterangan tertulis kepada CNNIndonesia.com.
Budiarto menambahkan PLA didirikan untuk menampung dan menjadi wadah mobil Peugeot langka yang bertujuan melestarikan mobil-mobil yang jumlahnya bisa dihitung jari di Indonesia.
Komunitas ini telah memiliki AD/RT dan berada di bawah naungan Forum Komunikasi Peugeot Indonesia (FKPI). Hingga kini PLA telah memiliki puluhan anggota yang tersebar hingga luar Pulau Jawa seperti Makassar dan Bali.
Anggota senior, Trisakti Lesmono yang membawa 406 Coupe mengatakan komunitas ini terbuka untuk mobil Peugeot dengan populasi yang terbatas dan tidak memiliki komunitas khusus model tertentu.
Selain itu varian populasi terbatas dari model umum seperti 504 Pickup dan 505 Break (Station Wagon) juga dapat mengikuti PLA. Tercatat PLA memiliki anggota dari tertua seri 203 tahun 40an hingga 208 GTi tahun 2000an.